Pirelli untuk kali pertama musim ini membawa ban hard (keras) ke sebuah GP. Sirkuit Catalunya dipilih karena memenuhi syarat dari beberapa faktor untuk memakai ban jenis ini seperti tahun lalu.
Penulis: Arief Kurniawan
Dengan semakin bagusnya daya tahan ban-ban musim 2017, termasuk untuk ban paling lunak, ultrasoft (ultralunak), ban hard bisa jadi tidak terpakai untuk lomba.
Sebagai patokan, ultrasoft yang digunakan saat balapan GP Rusia mampu digunakan lebih dari separuh balapan. Padahal, ban itu baru dipakai tahun ini di Sirkuit Sochi tersebut. Ini menunjukkan tingginya daya tahan ban yang paling lunak sekalipun.
Selain tahan banting, ban-ban musim 2017 juga butuh waktu lebih lama agar bisa dipakai maksimal. Maksudnya, para pebalap memerlukan sekitar 2-3 lap lebih dulu sebelum bisa melaju dengan kecepatan bagus dan konstan. Tentu, kalau ban hard digunakan jumlah lap untuk pemanasannya bisa lebih lama lagi dan itu kian merugikan pebalap.
“Ban lunak sekarang sudah terasa keras, apalagi dengan ban keras. Saya yakin ban hard ini tidak ada yang mau memakai saat balapan, kecuali kalau udaranya sangat panas,” kata Daniel Ricciardo, pebalap Red Bull.
Baca Juga:
- Ajax Bertekad Cetak Sejarah di Liga Europa
- Dedikasi Ganda Ezequiel Garay
- Vettel Angkat Bicara soal Rumor Kepindahannya ke Mercedes
Sejauh ini sirkuit yang paling kejam terhadap ban adalah Sakhir di Bahrain. Pirelli hanya menyediakan ban medium sebagai yang paling keras.
Dari sisi tingkat abrasi, Sakhir bahkan lebih tinggi dari Catalunya, di mana menurut Pirelli nilainya 5 berbanding 4 (skala 1 s.d. 5).
Namun, untuk tingkat stress Catalunya lebih tinggi, yakni 5 berbanding 4.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.767 |
Komentar