Mantan pelatih Internazionale Milan, Luigi Simoni, mengkritik keputusan klub tersebut memecat Stefano Pioli. Simoni menilai kalau manajemen I Nerrazzuri tidak menghargai pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Pioli dipecat pada Selasa (12/5/2017). Padahal, dia baru melatih sejak November 2016 menggantikan Frank de Boer, yang juga didepak dari jabatannya.
Simoni, yang pernah membawa La Beneamata menjuarai Piala UEFA pada 1998, menilai Inter tak menghormati Pioli.
"Saya rasa bukan ide bagus memecat pelatih dengan hanya tiga pertandingan tersisa. Inter tidak menunjukkan rasa hormat," kata Simoni.
Baca Juga:
Pioli dipecat karena serangkaian hasil buruk yang diraih Inter. Mereka tidak pernah menang dalam tujuh pertandingan terakhir sejak Maret 2017. Terakhir, mereka menang 7-1 melawan Atalanta.
Namun, setelah itu, Mauro Icardi dkk hanya seri dua kali dan kalah lima kali. Artinya, dari 21 poin maksimal yang bisa mereka raup, Inter hanya sanggup membawa pulang dua.
Catatan tersebut pun terasa semakin kelam karena sudah sangat dekat dengan rekor terburuk sepanjang masa Inter.
Seperti yang dikutip dari Tabloid Bola edisi 2.766, rekor terburuk Inter adalah delapan partai berturut-turut tidak pernah menang.
Total, sepanjang Liga Italia musim 2016-2017, mereka juga sudah 13 kali kalah. Simoni menyayangkan anjloknya performa Inter, apalagi karena start bersama Pioli lumayan bagus.
"Situasi ini sangat tidak menyenangkan. Penampilan Inter bersama Pioli tidak konsisten, padahal dia memulai pekerjaannya dengan baik. Lima atau enam kekalahan berturut-turut yang merusak semuanya," kata Simoni.
Sampai Inter menemukan pelatih baru, tim mereka saat ini ditangani oleh Stefano Vecchi, pelatih tim Primavera. Vecchi akan bertugas untuk tiga laga tersisa.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar