Bek Borussia Dortmund, Marc Bartra, angkat bicara untuk pertama kali sejak tangannya patah akibat serangan bom terhadap bus timnya pada April lalu.
Marc Bartra menjadi korban luka pada kejadian jelang laga perempat final antara Borussia Dortmund dan AS Monaco di Stadion Signal Iduna Park, Selasa (11/4/2017).
Bus tim Die Borussen menjadi sasaran pelemparan bom. Meski tidak ada korban jiwa, tangan kanan Bartra patah dan dia harus dioperasi.
Kurang lebih satu bulan sejak peristiwa tersebut, Bartra mulai pulih dan sudah berlatih dengan rekan-rekannya. Menurut Bartra, sesi latihan membantunya melupakan kejadian tersebut.
"Bisa kembali berlatih bersama tim adalah momen terpenting setelah semua yang sudah terjadi. Setiap saya melihat bola, saya melupakan kejadian tersebut," kata Bartra dalam wawancara dengan BVB Total.
"Saya jadi bersemangat untuk berlari, berlatih, bertahan, serta bermain bersama para pilar Dortmund lain," tuturnya.
Wawancara tersebut adalah yang perdana bagi eks pemain bertahan FC Barcelona tersebut sejak penyerangan ke bus Dortmund.
Baca Juga:
Meski sudah kembali berlatih, Bartra tidak menampik perasaan panik yang dia alami pada hari naas itu.
"Perasaan sakit, panik, serta tidak menentu saat bus kami diserang adalah momen paling mengerikan dalam hidup saya. Saya tidak mau lagi mengalami kejadian tersebut. Untungnya, sekarang saya sudah lebih berbahagia," tutur Bartra.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Bild, BVB |
Komentar