Petenis putra nomor satu dunia asal Inggris, Andy Murray, berpendapat media sudah "membantu" Maria Sharapova mendapatkan wild card melalui pemberitaan yang gencar.
Sharapova, yang dikenai sanksi larangan bertanding selama 15 bulan akibat tersandung kasus doping pada 2016, sudah mengikuti dua turnamen tahun ini (Stuttgart Terbuka dan Madrid Terbuka) berkat wild card.
Kini, dia juga berpeluang mendapatkan wild card dari Asosiasi Tenis Inggis Raya (LTA) untuk mengikuti turnamen Aegon Classic di Birmingham, Inggris, 17-25 Juni 2017.
She's never out of the headlines!
Maria Sharapova will be offered a wildcard into June's Aegon Classic.
More https://t.co/JCRs8owpKz pic.twitter.com/t3bp9yBd5c
— BBC Sport (@BBCSport) May 10, 2017
Menurut Murray, pemberian wild card kepada Sharapova dalam sejumlah turnamen tak terlepas dari gencarnya pemberitaan media massa soal petenis putri asal Rusia tersebut.
"Menurut saya, penyelenggara turnamen akan mencari cara agar bisa menjual banyak tiket dan diliput banyak media sehingga orang-orang akan menonton," ujar Murray kepada BBC Sport.
"Saya yakin LTA juga mempertimbangkan (Sharapova) karena banyaknya peliput dan menganggap itu sebagai hal yang bagus untuk turnamen," kata petenis 29 tahun itu menjelaskan.
Pemberian wild card kepada Sharapova telah memicu protes. Sosok yang paling lantang meyuarakan hal tersebut adalah petenis putri asal Kanada, Eugenie Bouchard.
Dalam suatu kesempatan, Bouchard berani berpendapat bahwa seharusnya Sharapova dilarang bermain lagi karena telah mencoreng sportivitas dengan menggunakan doping.
Saat ini, Sharapova sedang menduduki peringkat ke-258 dunia setelah mengikuti Stuttgart Terbuka (24-30 April) dan Madrid Terbuka (5-14 Mei).
Pada Madrid Terbuka, dia kalah dari Bouchard pada babak kedua yang digelar Senin (8/5/2017) malam waktu lokal atau Selasa dini hari WIB.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar