Para pelaku dan pembina Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kota Medan meminta agar PSSI segera memberikan perhatian kepada sepak bola usia dini. Mereka menegaskan karakter sepak bola dimulai dari masa anak-anak, bukan di level Liga Indonesia.
"Kalau Saya ditanya apakah PSSI sudah memerhatikan SSB di seluruh Indonesia melalui Asprov atau Askotnya, sepertinya belum. Karena menurut saya, perhatian ini belum menyentuh langsung ke SSB," kata Ipung, pelatih SSB Soccer Pratama di Kota Medan.
Ipung menilai bahwa cikal bakal pemain timnas lahir dari pembentukan karakter di usia dini.
"Sebenarnya yang menjadi pemain timnas itu dibentuk dari SSB, bukan dari pemain liga sekarang ini. Perhatian PSSI ke SSB, saya pikir masih nol," tutur Ipung.
"Perhatian itu bisa berbentuk bantuan peralatan sepak bola atau hal lain," ucap mantan pelatih PSKPS Padang Sidempuan dan PSSA Asahan ini menambahkan.
Baca Juga:
- Jusuf Kalla Bakal Kumpulkan Para Perwakilan Cabor Asian Games
- Riyad Mahrez Berharap Diizinkan Pergi
- Jardim: AS Monaco Tersingkir Secara Membanggakan
Seiring dengan adanya perhatian tersebut, Ipung mengharapkan bahwa para talent scouting bekerja ke daerah. Mereka memanfaatkan momen bantuan tersebut sekalian memantau bakat pesepak bola muda dari daerah.
"Karena banyak pemain yang berbakat di desa yang belum dapat kesempatan dilihat kemampuannya. Seperti dulu pada 1990-an, ada Piala Djamiat Dalhar. Kalau sekarang, ajang Danone Cup sepertinya lebih dikomersilkan," kata Ipung.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar