Terbiasa tampil dengan dukungan suporter melimpah saat masih menangani Arema FC membuat Milomir Seslija merasakan hal aneh saat menjalani debut bersama Persiba Balikpapan yang berakhir dengan kekalahan 0-2 dari Sriwijaya FC di Stadion Gajayana, Kota Malang (9/5/2017).
Milo, sapaan sang pelatih, merasa bahwa timnya sulit berkembang tanpa kehadiran dan gemuruh suporter.
"Memang sulit bermain tanpa dukungan suporter karena di tim ini banyak pemain muda yang mentalnya bisa bangkit dengan dukungan banyak penonton,” ujar pelatih asal Bosnia-Herzegoina ini seusai pertandingan.
Persiba memang tampil tampil bukan di kandangnya sendiri karena stadion mereka tengah menjalani renovasi.
Wajar jika mereka tidak banyak mendapatkan dukungan suporter. Lebih-lebih jarak Balikpapan-Malang cukup jauh dan memakan biaya yang tidak sedikit.
Baca Juga:
- Messi Tak Koleksi 'Ronaldo'
- Football for Peace 2017, Percaya Kekuatan Sepak Bola
- Dick Advocaat untuk Kali Ketiga Besut Timnas Belanda
Alhasil, yang tampak hanya segelintir Balistik, sebutan untuk pendukung Persiba. Mereka rata-rata adalah mahasiswa asal Balikpapan yang menimba ilmu di Malang.
Terlepas dari sedikitnya dukungan suporter, Milo mengakui bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk membangun tim. Dua gol yang diciptakan oleh Sriwijaya FC menurutnya juga karena kesalahan timnya.
“Kami bermain cukup bagus dan menguasai pertandingan. Hal ini bukan karena Sriwijaya FC yang bermain bagus sehingga mereka menang, tetapi karena kami memang menciptakan dua kesalahan,” ujar Milo.
Gol pertama Sriwijaya FC lahir di menit ke-24, berawal dari kesalahan Dirkir Kohn Glay. Dia kurang baik dalam menguasai bola, yang berhasil diserobot oleh Alberto Goncalves.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar