Memperhatikan gaya Jorge Lorenzo selama balapan GP Spanyol seperti bukan di atas Ducati. "The Spartan" membalap sangat halus, terkontrol, mantap di tikungan, dan yang terpenting adalah finis di posisi podium.
Penulis: Arief Kurniawan
Itu adalah Lorenzo ketika mengendarai Yamaha selama sembilan tahun. Sirkuit Jerez secara teknis sangat cocok dengan gaya balap pemegang tiga gelar juara dunia ini, tetapi tidak untuk Ducati.
"Finis di posisi tiga rasanya seperti menang," ujar Lorenzo.
Pebalap yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-30 itu tadinya memprediksi finis di posisi ke-5 atau ke-6. Namun, kepiawaiannya menghemat ban di tengah suhu panas malah menaikkan posisinya ke podium.
"Balapan yang sangat sulit. Motor ini sulit sekali ditaklukkan. Saya sangat lelah selepas finis," ujarnya seusai balapan.
Baca Juga:
- Harus Melumpuhkan Pengawal untuk Bicara dengan Chairman Man City
- Rencana Mengejutkan Cavani Setelah Kontrak dengan PSG Berakhir
- Saking Besar, Stadion Etihad Bisa Membuat Orang Tersesat
Kehebatan lain Lorenzo, dan ini menjadi ciri khasnya selama di Yamaha dulu, dia memakai ban yang paling halus dibanding para pebalap lain.
Dia memilih ban jenis medium-medium untuk ban depan dan belakang. Bayangkan, risikonya adalah ban itu cepat aus dan dia bisa saja tergelincir. Namun, semua aman di tangannya.
Seri berikut adalah GP Prancis di Le Mans, salah satu sirkuit yang juga cocok buat Lorenzo. Kita lihat apakah dia mampu melanjutkan penampilan bagusnya lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.766 |
Komentar