Parc Olympique Lyonnais, kandang Olympique Lyon, musim ini pernah menjadi tempat pembantaian representasi Belanda. Di leg II semifinal Liga Europa 2016/17, pesta gol kembali wajib diwujudkan Les Gones.
Penulis: Sem Bagaskara
Apabila ingin melangkah ke final Liga Europa, Lyon harus mengejar skor kemenangan 3-0 atau keunggulan dengan margin empat gol.
Syarat tersebut muncul akibat kekalahan 1-4 yang mereka alami kala melawat ke rumah Ajax, Amsterdam Arena, pada leg I semifinal.
Hasil akhir tak akan semencolok itu andai Lyon lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Saat kedudukan 1-3, Lyon punya kans emas memperkecil ketinggalan via Nabil Fekir.
Fekir mencoba untuk melewatkan bola di antara kaki kiper Ajax, Andre Onana. Sial bagi Lyon, rencana brilian Fekir itu mentah dan Ajax justru mampu memantapkan kemenangan.
"Hal paling penting adalah percaya bahwa keajaiban mungkin diwujudkan. Saya bilang kepada pemain setelah laga usai bahwa meski kalah, mereka harus menegakkan kepala dan berpikir bahwa segala hal masih bisa terjadi," kata pelatih Lyon, Bruno Genesio, menyikapi kekalahan telak timnya.
Lyon punya modal untuk membuat keajaiban. Pasukan asuhan Genesio sangat produktif jika mentas di hadapan publik Parc OL.
Musim ini, Lyon sudah memainkan tiga partai kandang di Liga Europa. Hasilnya mereka selalu meraih kemenangan.
Pada babak 32 besar, Les Gones membantai rival Ajax di Eredivisie, AZ, dengan skor telak 7-1. Kemampuan Fekir dkk. mendulang gol tak kendur memasuki fase 16 besar.
Jagoan Serie A, AS Roma, mereka bekap 4-2. Di perempat final giliran wakil Turki, Besiktas (2-1) yang dibuat menderita oleh Lyon.
Berkaca dari deretan hasil tersebut, Les Gones bakal menang atas Ajax di Parc OL dengan skor 4,33-1,33. Skor itu mengacu kepada rata-rata gol dan kemasukan per gim Les Gones di laga kandang Liga Europa.
Menyerang
Peluang Lyon terbuka, karena Ajax dipastikan tak akan menumpuk pemain di lini pertahanan guna mengamankan keunggulan. Kelebihan sekaligus kelemahan Ajax adalah mereka hanya tahu satu cara untuk bermain, yakni menyerang.
Niat Ajax untuk mempertahankan identitas ofensif bisa membukakan sedikit pintu keajaiban untuk Lyon.
"Kami ingin menang dan melakukannya dengan cara atraktif. Kami percaya bahwa menyerang adalah pertahanan terbaik," ujar arsitek Ajax, Peter Bosz.
Rekor tandang Ajax di Liga Europa juga tak terlalu cemerlang. Bertrand Traore cs. tanpa kemenangan dalam lima partai terakhir yang digelar di luar Amsterdam Arena.
Baca Juga: Konpers Rafa Benitez Diakhiri Aplaus dan 'Standing Ovation' para Jurnalis
Catatan mereka adalah tiga seri dan dua kekalahan. Statistik lain yang mendukung Lyon adalah Ajax pernah tiga kali kalah dengan menderita tiga gol di ajang Piala UEFA maupun Liga Europa.
Kejadian terakhir muncul pada 2010/11 kala De Godenzonen takluk 0-3 di markas Spartak Moskva pada fase 16 besar. Menilik fakta tersebut, tak ada alasan bagi Lyon untuk menyerah sebelum bertanding.
Apalagi, penyerang andalan Les Gones, Alexandre Lacazette, yang hanya mentas sebagai pengganti di partai pertama, sudah kembali bugar usai pulih dari cedera lutut.
PRAKIRAAN FORMASI
Lyon (4-2-3-1): 1-Lopes, 13-Jallet, 3-N'koulou, 5-Diakhaby, 15-Morel, 21-Gonalons, 8-Tolisso, 27-Cornet, 18-Fekir, 28-Valbuena, 10-Lacazette, Pelatih: Bruno Genesio, Cadangan: 30-Gorgelin, 20-Rafael, 2-Yanga-Mbiwa, 29-Tousart, 14-Darder, 12-Ferri, 11-Ghezzal
Ajax (4-3-3): 24-Onana, 3-Veltman, 5-Sanchez, 26-Viergever, 4-Riedewald, 10-Klaassen, 20-Schone, 22-Ziyech, 25-Dolberg, 9-Traore, 11-Younes, Pelatih: Peter Bosz, Cadangan: 33-De Boer, 36-De Ligt, 2-Tete, 30-Van De Beek, 34-Nouri, 45-Kluivert, 77-Neres
PREDIKSI: BOLA: 55-45, Asian Bookie: 0 : 3/4, William Hill: 1 (8/11) X (16/5) 2 (7/2), Betbrain: 1 (1,22) X (2,30) 2 (1,26)
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.766 |
Komentar