Menang bukan menjadi tujuan ratusan pesepak bola usia 9 dan 11 tahun yang tampil di ajang Indihome Grassroots Festival 2017 yang diselenggarakan di Sinarmas World Academy, Serpong 6-7 Mei 2017 dan 13-14 Mei 2017.
Festival yang diikuti oleh 48 tim Sekolah Dasar dan SSB se-Jabodetabek ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dalam pembinaan sepak bola usia dini.
Pada dasarnya, sepak bola anak semestinya dilakukan dengan mengutamakan sportivitas, bukan mengejar kemenangan.
"Dalam konteks grassroots, kemenangan merupakan bonus. Yang utama adalah pembentukan karakter dan perilaku pemain dalam bermain dan kerja sama tim," kata Irgi Fahrezi, BOD Miraj Sports Asia selaku promotor Grassroots Festival 2017.
Baca Juga:
- Man United Dikritik karena Ramah Tamah dengan Arsenal
- Conte: Satu Langkah Lagi bagi Chelsea Menuju Gelar Juara
- Terlalu Mirip Messi, Pria Iran Ini Digiring ke Kantor Polisi
Dalam pelaksanaannya, pertandingan Indihome Grassroots Festival 2017 menggunakan format sistem setengah kompetisi.
Masing-masing juara grup dan runner-up terbaik akan masuk ke dalam Cup (Divisi I).
Dua tim runner-up dan dua tim peringkat tiga terbaik tampil di ajang Plate (Divisi II). Sementara, dua tim peringkat tiga dan seluruh tim peringkat empat akan masuk ke dalam Bowl (Divisi III).
Peraturan pertandingan pun dibuat sedemikian rupa agar lebih menarik.
Contohnya, setiap tim putra maupun putri berlaga selama 1x15 menit. Selain itu, penjaga gawang juga tidak diperkenankan melakukan high kick saat menguasai bola.
Selain pertandingan sepak bola, festival juga diisi dengan klinik kepelatihan oleh eks fisioterapis timnas, Mathias Ibo, dan gelandang Persija, Sutanto Tan.
Grassroots Festival direncanakan menjadi ajang rutin dan berlangsung di beberapa kota selain Jabodetabek.
"Pengelolaan turnamen yang baik serta atmosfer pertandingan yang penuh rasa hormat akan melahirkan budaya yang baik bagi para pemain dan suporter," kata Irgi Fahrezi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | - |
Komentar