GRESIK, JUARA.net – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan denda sebesar Rp 25 juta pada panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persegres Gresik United. Tetapi, panpel Persegres sedikit menyesalkan denda yang harus mereka terima ini.
Denda ini dijatuhkan Komdis PSSI akibat ulah oknum Ultrasmania, julukan suporter Persegres Gresik United, yang melempar bus pemain Semen Padang.
Kaca bus pun pecah dan satu pemain Semen Padang jadi korban. Hal itu terjadi seusai laga Antara Persegres kontra Semen Padang, Jumat (21/4/2017).
Ketua panpel pertandingan Persegres Gresik United, Choirul Anam membenarkan sanksi berupa denda dari Komdis PSSI tersebut. Namun, dia menyayangkan keputusan yang diberikan Komdis PSSI itu.
”Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di Gresik."
Ketua Panpel Pertandingan Persegres Gresik United, Choirul Anam
Sebab, lokasi kejadian jauh dari stadion tempat pertandingan berlangsung.
Choirul Anam mengatakan, panpel sebenarnya bertanggungjawab pada jalannya pertandingan, terkait segala sesuatu yang terjadi saat pertandingan berlangsung.
Meski begitu, panpel tetap bertanggung jawab dan bersedia membayar denda yang dibebankan ke mereka itu.
”Jika di stadion ada kerusuhan, ada yang menyalakan flare, maka kami wajib dikenai sanksi. Tetapi insiden ini jauh di luar stadion, itu di luar kemampuan panpel,” ucap pria degan sapaan Cak Anam.
Baca juga:
- Pelatih Caretaker Bali United Jamin Semua Pemain Serdadu Tridatu
- Semeru FC Imbang, Sang Pelatih Mengaku Tak Beruntung
”Tetapi jika didenda, kami menerima saja. Jika kami dianggap tidak mampu mengamankan pertandingan, itu kurang pas,” tuturnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar