Tidak semua klub memikirkan fans bayi. Hal ini berbeda dengan Manchester City yang tak sekadar memikirkan melainkan merangkul penggemar-penggemar mungil.
Laporan Langsung Septian Tambunan dari Manchester, Inggris
Saat memasuki City Store untuk kali pertama, saya langsung terkejut.
Tempat yang memanjakan mata penggemar Manchester City dengan berbagai atribut necis ini dipenuhi oleh anak-anak. Padahal, umumnya fans sepak bola adalah remaja hingga orang dewasa.
Kecerdasan strategi pemasaran Man City yang menjual mulai dari tas sekolah, buku tulis, botol minum, hingga permainan monopoli terbukti berhasil.
Anak-anak ini berbondong-bondong berbelanja sekaligus menyesaki antrian menuju kasir dengan membawa orang tuanya.
Klub berjulukan The Sky Blues ini berusaha memikat hati para pasukan kecil sejak dini agar setia mendukung kubu Etihad.
Salah satu cara mereka yaitu menempatkan wajah-wajah bintang Man City, seperti Sergio Aguero, David Silva, Kevin de Bruyne, Raheem Sterling, dan Vincent Kompany ke dalam bermacam produk yang dibutuhkan fans cilik.
Bahkan, sebuah buku mewarnai mencoba meyakinkan anak-anak sebagai sosok yang begitu disayangi.
"City mencintai Anda lebih dari yang Anda bayangkan," tulis kalimat dalam buku tersebut.
Selain itu, Man City menyadari kesukaan anak-anak terhadap rasa manis. Mereka pun menyediakan beragam pilihan permen yang membuat lapar mata.
Lalu, bagaimana dengan suporter cilik yang masih memiliki adik? Man City memberikan jawabannya.
Bagai melewati fantasi sewajarnya, klub milik Sheikh Mansour ini menebar produk-produk lucu untuk balita.
Para bayi yang gemar menunjuk sesuatu kesukaannya akan membuat orang tua kewalahan karena menjamurnya pilihan barang. Ada sepatu, boneka, empeng, sampai botol minum dilengkapi dot.
Keinginan Man City mengajak fans menjadi pilar utama klub sejak belia mengingatkan semangat dari striker legendaris mereka, Shaun Goater.
Penyerang kelahiran Bermuda ini memendam hasrat besar untuk menumbangkan rival sekota Man City, Manchester United, sedari anak-anak.
"Sejak masih kecil di Bermuda, United adalah tim yang sangat ingin saya lawan karena mereka memang harus dikalahkan," ujar Goater kepada media Inggris beberapa waktu lalu.
"Kami kemudian menang meyakinkan dengan skor 3-1 dan saya mendapatkan nyanyian luar biasa dari suporter yang mengatakan 'Feed The Goat' dan 'Who Let The Goat Out?' Seperti di surga," tutur Goater.
Goater memborong dua gol ketika mengantarkan Man City mengempaskan Man United 3-1 pada 9 November 2002.
Ambisi besar Goater sejak dini yang diinginkan Man City tertanam dalam diri penggemarnya. Goater pun mampu menceploskan 103 gol dalam 212 penampilan. Dia bahkan sukses menjadi top scorer The Sky Blues dalam empat musim beruntun (1999-2002).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar