Penampilan mengejutkan diperlihatkan oleh KTM lewat pebalap Pol Espargaro pada free practice (FP) GP Spanyol di Sirkuit Jerez, Jumat (5/5). Espargaro mampu menembus 10 Besar dengan catatan waktu menjanjikan.
Lap time yang dibuat oleh pebalap Spanyol tersebut memang sangat kompetitif, jauh lebih baik dibanding sesi-sesi latihan pada tiga GP awal musim 2017, yakni di Qatar, Argentina, dan Americas.
Apakah ini tertolong oleh penggantian tipe mesin, dari screamer ke big bang? Sebelum GP Spanyol, memang hanya KTM yang masih menggunakan screamer, di mana lima pabrikan lain, yakni Yamaha, Honda, Ducati, Suzuki, dan Aprilia sudah beralih ke big bang.
"Ini momen yang sangat indah. Motor jadi lebih lembut, halus dan mudah dikendarai. Saya tidak tahu apakah ini murni 100 karena mesin baru atau bisa saja 50% faktor mesin, 50% lagi karakter trek," ujar Pol.
Pada FP1 yang basah, Pol menempati posisi 14 dengan selisih 1,454 detik dari Dani Pedrosa (Honda) yang membuat waktu tercepat. Sementara pada FP2 yang kering dia mempertajamnya, baik waktu maupun selisih yang menjadi hanya 1,153 detik. Biasanya, KTM selalu berselisih lebih dari 2 detik pada rata-rata sesi, apakah itu latihan atau kualifikasi.
Rekan setim Pol, Bradley Smith, juga senang dengan mesin big bang ini. "Sejak tes pertama akhir tahun lalu di Valencia kami sudah meminta mesin jenis ini," kata pebalap Inggris tersebut.
Kemajuan KTM ini ternyata disadari oleh Valentino Rossi. "Saya rasa mereka punya potensi hebat. Soalnya, orang-orang yang bekerja di sana saya tahu sangat berpengalaman dan proyek mereka sangat bagus. Saya yakin mereka akan terus membaik," ujar The Doctor.
Screamer adalah mesin dengan jeda pengapian sama, sementara big bang berbeda. Dampaknya, mesin screamer memiliki tenaga lebih besar tapi motor sulit dikendalikan terutama di tikungan. Kebalikannya terjadi buat mesin big bang. Honda adalah tim yang juga berubah dari screamer pada 2016 ke big bang musim ini.
Editor | : | |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar