Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Iwan Setiawan Tak Dipaksa Tutup Mulut oleh Persebaya

By Minggu, 7 Mei 2017 | 23:45 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Iwan Setiawan, memantau timnya saat uji coba kontra Persigo Semeru FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Sabtu (1/4/2017).
TOVAN BRAM KUMAR/JUARA.NET
Pelatih Persebaya Surabaya, Iwan Setiawan, memantau timnya saat uji coba kontra Persigo Semeru FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Sabtu (1/4/2017).

Peristiwa acungan jari tengah plus mengajak berkelahi Bonek yang dilakukan oleh pelatih Persebaya, Iwan Setiawan, selepas pertandingan kontra Martapura FC di Stadion Demang Lehman, Kalimantan Selatan, Minggu (30/4/2017), memicu kontroversi.

Penulis: Tovan Bram Kumara

Akibat aksi itu, situasi di Surabaya memanas. Bonek ramai-ramai mengecam tindakan Iwan yang dianggap tak menaruh respek kepada mereka serta mengancam memboikot datang ke stadion dalam pertandingan berikutnya.

Meski sudah meminta maaf, manajemen telanjur menjatuhkan sanksi tegas buat Iwan. Rupanya bagi Bonek hal itu tidaklah cukup. Mereka bersikeras dengan tuntutan awal, yakni pemecatan terhadap sang pelatih.

Hasan Tiro, dedengkot Bonek asal Perak, mengatakan bahwa sikap Iwan sangat arogan. Dia menilai seharusnya Iwan bisa menahan emosi dan lebih bijaksana dalam menghadapi segala kritikan dari Bonek.

"Kami tetap menuntut agar Iwan Setiawan diberhentikan dari jabatannya. Sikap dan tindakan itu sangat tidak menghargai Bonek," kata Hasan.

Desakan Bonek yang begitu masif agar Iwan segera dicopot membuat manajemen klub bergerak. Persebaya mengambil langkah strategis setelah melakukan evaluasi agar keadaan tak berkembang semakin panas.

Melalui Presiden klub, Azrul Ananda, Persebaya menghukum Iwan berupa larangan mendampingi tim selama satu partai sekaligus denda sebesar 100 juta rupiah. Artinya, dia harus menghilang sementara dari tepi lapangan ketika menjamu PSBI Blitar, Sabtu (6/5/2017).

Menurut Azrul, meski Iwan Setiawan sudah mengklarifikasi dan meminta maaf pada tim terkait insiden di Kalimantan, manajemen tak boleh tinggal diam. Dia menilai Iwan semestinya berlaku santun sehingga tidak mudah terpancing.

Baca Juga:


Editor : Estu Santoso
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X