Liga 1, yang baru penuh menyelesaikan tiga pekan, tidak hanya memakan korban pelatih. Sejumlah pemain pun terpaksa menelan pahitnya empedu pemecatan.
Penulis: Andrew Sihombing/CW-1
Borneo FC merupakan yang pertama melakukannya dengan memutus kontrak bek Helder Lobato karena dianggap tak lebih baik dibanding pemain lokal. Pemain yang didatangkan dari klub Al Wehdat (Yordania) ini awalnya diikat semusim dengan mahar lebih dari setengah miliar rupiah.
Tak pelak pemecatan ini membuat Pesut Etam mengeluarkan kompensasi pada sang pemain yang baru melakoni dua partai kontra PS TNI dan Sriwijaya FC.
Tidak hanya Borneo FC, Madura United pun mendepak playmaker Redouane Zerzouri lantaran cedera hamstring. Sang pemain diperkirakan harus absen dua bulan dan memilih pulang untuk menjalani pengobatan di negaranya.
Kondisi serupa terjadi di PS TNI. Kontrak bomber Abouacar Sylla dan bek Leo Camara diputus menyusul pemberhentian pelatih Laurent Hatton. Sylla dan Camara memang didatangkan sepaket dengan Hatton.
Tanpa Seleksi
Selepas memecat pemain, klub tentu bergerak mendatangkan tenaga baru. Hal ini memang dimungkinkan karena pendaftaran pemain Liga 1 masih dibuka hingga akhir April.
Baca Juga:
- Pierre-Emerick Aubameyang segera Bertolak ke Paris?
- Bek Asing Persegres 'Mogok', Pelatih Hanafi Kecewa
- Manchester United Siapkan Rp 1,1 Triliun untuk Beli Ayam
Borneo FC mendatangkan bek asal Brasil, Matheus Lopes, lalu PS TNI merekrut Leonel Nunez dan Facundo Talin. Adapun Madura United merekrut Boubacar Sanogo.
Nama terakhir mungkin saja pernah berseragam Werder Bremen dan sempat memperkuat timnas Pantai Gading. Artinya, rekam jejaknya lebih oke dibanding Zerzouri.
Hanya, beban Sanogo tidaklah ringan karena Zerzouri tampil baik bersama Laskar Sape Kerrab sebelum cedera.
Pun dengan muka anyar The Army. Sylla setidaknya telah membukukan masing-masing satu gol serta assist, sedangkan Camara bermain baik di jantung pertahanan.
Di sisi lain, klub juga harus membuktikan perjudian yang mereka lakukan. Bagaimana tidak, para muka baru ini didatangkan tanpa proses seleksi yang ideal.
Bak membeli kucing dalam karung, pelatih tak betul-betul tahu kualitas pemain barunya. Jangan sampai tim malah merugi, bukan?
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar