Melewati empat pertandingan Liga 1 hingga tenggat cetak Tabloid BOLA, Persib sukses menjadi pemuncak klasemen dengan koleksi 8 poin.
Penulis: Budi Kresnadi/Andrew Sihombing
Kendati pelatih Djadjang Nurdjaman sempat menuai kritik dari suporter, performa Maung Bandung sebenarnya memang tidak bisa dibilang jelek.
Selain hasil imbang 2-2 kontra PS TNI yang mengejutkan itu, gawang Pangeran Biru tidak pernah kebobolan di tiga duel lain. Dua di antaranya dilakoni saat menghadapi tim kuat Arema FC dan Sriwijaya FC.
Satu hal lain yang menggembirakan tak lain melihat performa Atep. Sang kapten menegaskan kebangkitannya dan untuk sementara menjadi pemain tersubur klub dengan torehan dua gol, masing-masing sebiji saat melawan PS TNI dan Sriwijaya FC.
Bukan hanya menjebol gawang lawan, penampilan pemain yang biasa diplot sebagai winger ini terlihat semakin matang pada usianya yang sudah 31 tahun.
Adapun Atep menyebut ia kini mencoba bermain lebih efektif dalam posisinya sebagai penyerang sayap. Oleh Djadjang, ia memang dipasang bersama pemain muda Febri Hariyadi untuk mengapit penyerang tengah dalam formasi 4-3-3.
Hadirnya marquee player sekelas Michael Essien juga diakui Atep bisa mengatrol motivasi untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
Kedalaman
Tidak seperti tahun lalu saat sering menjadi cadangan di turnamen TSC, Atep selalu dipasang sejak sepak mula di empat duel Persib di Liga 1. Pada dua laga pamungkas versus PS TNI dan Persegres, Atep malah tampil bermain 90 menit.
Kepercayaan itu yang ingin dibayarnya lewat penampilan prima. Kendati begitu, Atep sendiri tak menyangka bisa mencetak dua gol di periode awal kompetisi seperti sekarang.
Baca Juga:
- Pierre-Emerick Aubameyang segera Bertolak ke Paris?
- Bek Asing Persegres 'Mogok', Pelatih Hanafi Kecewa
- Manchester United Siapkan Rp 1,1 Triliun untuk Beli Ayam
”Biasanya saya baru bisa bikin gol di pertengahan musim dan di akhir putaran kedua,” kata Atep.
Hanya, walau sudah cukup produktif, ia tidak berani pasang target jumlah gol yang dibidiknya musim ini. Hal ini tak lain karena trauma dengan hal serupa yang pernah dialaminya beberapa tahun lalu.
“Saya pernah bikin target tujuh gol, kenyataannya saya hanya cetak satu gol dalam semusim. Sekarang biar mengalir saja seperti air. Yang penting tampil maksimal di setiap laga,” ucapnya.
Atep sendiri tak terganggu bila Djadjang kembali menerapkan rotasi atau menariknya di tengah pertandingan seperti pada dua laga awal. Di matanya, hal tersebut justru memperlihatkan bahwa Persib punya modal bagus untuk mengarungi kompetisi panjang.
“Ini berarti Persib memiliki kedalaman skuat yang bagus sehingga memudahkan pelatih dalam merotasi pemain,” kata pemain yang dijuluki Lord Atep ini.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar