Datang ke tanah kematian. Ungkapan tersebut cocok untuk menggambarkan Manchester United yang akan bertandang ke rumah Celta Vigo pada semifinal leg pertama Liga Europa 2016-2017, Kamis (4/5/2017) atau Jumat dini hari WIB.
Setan Merah mengusung misi lolos ke final saat datang ke rumah Celta di Stadion Balaidos. Dengan menjuarai kompetisi kasta kedua Eropa, mereka bisa mendapat tiket gratis ke Liga Champions musim depan.
Namun, membawa pulang kemenangan dari tanah Spanyol bukanlah tugas mudah buat Manchester United. Sejarah membuktikan bahwa Negeri Matador menjadi kuburan buat penghuni Old Trafford tersebut.
Total sudah 22 kali United bertanding di Spanyol dalam kompetisi Eropa. Hasilnya, cuma dua kemenangan yang berhasil mereka dapatkan.
Sebanyak 10 lawatan Man United berakhir dengan kekalahan, sisanya imbang.
Kemenangan perdana didapat Man United saat datang ke markas Deportivo La Coruna di Stadion Riazor pada leg pertama perempat final Liga Champions, 2 April 2002.
Baca juga:
- Akhirnya Totti Pensiun
- Tak Yakin Golnya Sah, Ronaldo Bertanya ke Wasit
- Chelsea Buang Kesempatan Rekrut Mbappe
Tim yang saat itu dibesut Sir Alex Ferguson berhasil mengalahkan tim tuan rumah dengan skor 2-0 lewat gol David Beckham dan Ruud van Nistelrooy.
Selang delapan tahun kemudian di ajang serupa, tepatnya 29 September 2010, United kembali membawa pulang kemenangan dari Spanyol. Kali ini, korbannya adalah Valencia.
Gol tunggal Javier Hernandez pada menit ke-85 memastikan kemenangan Iblis Merah atas Valencia di Stadion Mestalla.
Adapun kekalahan paling menyakitkan yang dirasakan United saat bertandang ke rumah tim Spanyol adalah pada 2 November 1994 melawan FC Barcelona. Pertemuan kedua tim terjadi dalam fase penyisihan grup A.
Malam itu, tim tamu benar-benar dibuat tak berkutik. Setan Merah tumbang 0-4 di tangan sang raksasa Catalan yang diperkuat oleh Pep Guardiola, Ronald Koeman, Romario, dan Hristo Stoichkov.
Apakah United mampu mengakhiri kutukan di tanah Spanyol ketika melawat ke kandang Celta pada dini hari nanti? Patut dinantikan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar