Indonesia sekali lagi tanpa gelar pada Kejuaraan Asia 2017. Para pebulu tangkis nasional terakhir kali meraih titel juara pada 2015. Gelar Indonesia kala itu dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Penulis: Aprelia Wulansari
Tak hanya itu, gelar juara itu juga menjadi pemutus dahaga setelah sebelumnya Indonesia meraih gelar terakhir pada 2009 melalui pasangan ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan.
Pada ajang tahunan ini, pencapaian terbaik tim pelatnas adalah mencapai perempat final. Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi satu-satunya yang bisa mencapai babak tersebut.
Mereka harus mengakui kemampuan lawan. Wang Yilyu/Huang Dongping dari China mengalahkan Praveen/Debby 24-22, 21-19.
"Kami sudah menerapkan pola permainan yang benar. Namun, kami kurang konsisten di akhir. Hal ini terjadi di gim pertama dan kedua," ucap Praveen dalam rilis PBSI.
"Lawan memiliki pertahanan yang rapat. Saat bermain reli, mereka tetap menunjukkan pertahanan yang baik," tutur Debby.
Hasil ini pun membuat pasangan peraih gelar juara All England 2016 ini menyadari bahwa masih banyak perbaikan yang harus mereka lakukan. Salah satunya fisik.
Baca Juga:
- Kroos: Hasil yang Melebihi Harapan Real Madrid
- Betapa Sulitnya Sirkuit Jerez bagi Marc Marquez
- Menang Telak, Real Madrid Dapat Peringatan dari Zidane
Hal senada memang pernah disampaikan oleh pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky beberapa waktu lalu.
"Konsistensi. Itulah yang akan saya lakukan untuk pasangan ini," ucap Richard.
Dari sisi kualitas, Praveen dan Debby adalah pasangan yang saling melengkapi. Kekuatan dan kecepatan Praveen serta penempatan bola dan ketenangan Debby adalah ciri khas pasangan yang disandingkan sejak 2014 ini.
Dengan kata lain, hasil kurang maksimal di awal tahun ini menjadi sinyal bahwa perbaikan harus dilakukan untuk mencapai penampilan terbaik duo ini. Kualitas Praveen/Debby sudah masuk level dunia, namun memerlukan program tepat dan sesuai.
Juara Lagi
Sementara itu, pasangan ganda putri nomor satu dunia, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, akhirnya meraih gelar juara. Duet asal Jepang ini mengalahkan pasangan Korsel, Kim Hye-rin/Yoo Hae-won, 21-19, 16-21, 21-10. Gelar ini membuat Matsutomo/Takahashi semakin mantap di peringkat satu dunia.
Sebelumnya, pasangan ini hanya menjadi runner-up di Singapura Terbuka dan hanya sampai semifinal di Malaysia Terbuka serta meraih gelar juara di Kejuaraan Asia Beregu pada Februari.
Raihan gelar ini sekaligus semakin menunjukkan dominasi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.764 |
Komentar