Pelatih Olympique Lyon, Bruno Genesio (50), menghormati Ajax Amsterdam yang akan menjadi lawan dalam laga leg pertama semifinal Liga Europa di Stadion Amsterdam ArenA, Rabu (3/5/2017).
"Kami harus memanfaatkan peluang yang didapatkan dan memainkan gaya kami, seperti ketika bertarung di markas Besiktas," kata Genesio.
"Pertandingan nanti akan berjalan terbuka. Kami mesti mewaspadai sejumlah pemain Ajax yang sangat cepat dalam memainkan sepak bola menyerang," ucap Genesio.
Saat berduel di kandang Besiktas dalam partai leg kedua perempat final Liga Europa, Lyon membuktikan memiliki mentalitas pemenang.
Mereka membuat berkabung penggemar tuan rumah setelah menang adu penalti dengan skor 7-6.
Arrivée à Amsterdam !! #AjaxOL pic.twitter.com/2roBGc6ZCv
— Olympique Lyonnais (@OL) May 2, 2017
C'est parti pour une dernière séance !! #AjaxOL pic.twitter.com/zckheQuec8
— Olympique Lyonnais (@OL) May 2, 2017
Di sisi lain, Genesio menyegani kapasitas Ajax di level Eropa.
"Apapun hasil pertandingannya, kami masih mempunyai leg kedua. Namun, saya tidak ingin para pemain terlena karena Ajax merupakan tim hebat," ujar Genesio.
Baca Juga:
- LEGENDA: Giuseppe Bergomi, Komandan Kumis Serbabisa nan Cerdas
- Momen JUARA: Gol Tak Ternilai Arsenal dari Dua Sentuhan Genius Dennis Bergkamp
- Cassano: Balotelli dan Pogba Beruntung
"Mereka adalah tim yang mengejutkan imajinasi ketika saya masih anak-anak. Sebuah kebanggaan bisa melakoni pertandingan semifinal kompetisi Eropa di kandang mereka," tutur Genesio.
Ajax adalah penguasa Benua Biru pada musim 1970-1971 hingga 1972-1973. Dalam periode tersebut, mereka menjuarai Liga Champions tiga tahun beruntun!
Kehebatan perdana Ajax di hadapan Genesio muncul dalam laga final Liga Champions 1970-1971. Saat itu, Genesio yang baru menginjak usia empat tahun menyaksikan Ajax mengangkat trofi Si Kuping Besar dengan membungkam Panathinaikos 2-0.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | UEFA |
Komentar