Kemenangan Chelsea 3-0 atas Everton pada Minggu (30/4/2017) membuat langkah menuju trofi Premier League musim 2016-2017 semakin dekat.
Penulis: Dedi Rinaldi
Jika semuanya lancar, ManajerChelsea, Antonio Conte, bakal tercatat sebagai sosok keempat asal Italia yang mampu meraih trofi Premier League atau level kompetisi terelite Liga Inggris.
Meski manajer berdarah Italiano sudah sesuatu yang lumrah dalam sepak bola Inggris dengan Chelsea sebagai pengguna terbanyak, tidak semuanya mampu meraih gelar tertinggi di Premier League.
Sepanjang perjalanan kompetisi EPL tercatat baru tiga sosok asal Italia yang mampu meraih trofi.
Mereka adalah Carlo Ancelotti (Chelsea), Roberto Mancini (Manchester City) dan Claudio Ranieri (Leicester City).
Selebihnya, meski mampu mempersembahkan trofi juara, tetapi mereka tidak sanggup menorehkan pretasi tertinggi di EPL, seperti Gianluca Vialli, arsitek Chelsea pada Februari 1998 sampai September 2000.
Vialli merupakan pelatih pertama berdarah Italia yang mencicipi ketatnya persaingan di EPL. Ia berhasil menyumbangkan setidaknya lima trofi untuk The Blues, tetapi gelar EPL tidak termasuk di dalamnya.
Baca Juga:
- Man United Kehilangan Shaw dan Bailly Jelang Laga-laga Besar Penutup Musim
- Taktik Tiga Bek Arsenal, Berawal dari Eksperimen Gagal
- Everton vs Chelsea, Hindari Ulangan Rekor Buruk
Begitu pula yang terjadi saat Chelsea mempekerjakan Roberto di Matteo pada 2012.
Meski hanya menjabat selama sembilan bulan, Di Matteo berhasil menggaet dua gelar juara, yakni Piala FA 2012 serta Liga Champions 2012, tetapi juga tanpa gelar Premier League.
Sementara itu, nama Attilio Lombardo yang menukangi Crystal Palace pada 1998, Gianfanco Zola sebagai arsitek West Ham United (2008-2010), dan Paolo Di Canio (Sunderland 2013) malah lebih dekat dengan kemuraman.
Karena itu, jika Conte mampu membawa Chelsea juara pada musim 2016-2017, maka mantan pelatih Juventus ini merupakan Italiano keempat yang sukses meraih trofi Premier League.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar