Pelatih Indonesia U-22, Luis Milla, menilai level kompetisi Liga 1 setara dengan Divisi II Liga Spanyol atau Segunda Division. Juru taktik berusia 51 tahun itu juga menganggap Indonesia tempat yang ramah bagi orang-orang Eropa.
Luis Milla resmi ditunjuk oleh PSSI sebagai pelatih timnas Indonesia merangkap timnas U-22 per 20 Januari 2017. Artinya, tiga bulan lebih berkutat dengan skuat Merah Putih, aman baginya untuk menilai seperti apa sepak bola Indonesia.
Sebelum memantau Liga 1 musim 2017, Milla sudah diberikan rekaman video laga-laga Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016. Itu dilakukan agar sang pelatih dapat memantau nama-nama calon penghuni timnas yang disodorkan PSSI.
"Jika membandingkan kasta teratas kompetisi sepak bola Indonesia (Liga 1) dengan Spanyol, (di sini) Anda bisa menemukan peralatan yang ada di Divisi II Liga Spanyol (Segunda Division)," ucap Milla seperti dilansir media Spanyol, Diario de Teruel.
Milla juga menganggap bahwa orang-orang Spanyol dan negara raksasa sepak bola Eropa dipandang baik di Indonesia.
Baca Juga:
- Man United Kehilangan Shaw dan Bailly Jelang Laga-laga Besar Penutup Musim
- Taktik Tiga Bek Arsenal, Berawal dari Eksperimen Gagal
- Everton vs Chelsea, Hindari Ulangan Rekor Buruk
"Penting bagi klub-klub di Indonesia untuk mengetahui dari negara sepak bola mana Anda berasal. Mereka menilai tinggi seseorang yang berasal dari Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya," kata dia.
Pada era Indonesia Premier League (IPL), pemain Bandung FC asal Inggris, Lee Hendrie, bahkan menyamakan level kompetisi sepak bola di Indonesia serupa Liga Conference alias kasta kelima sepak bola Inggris.
Di mana pemainnya adalah campuran antara full time dengan para pemain semipro.
"Standar sepak bola Indonesia? Sangat berbeda, saya rasa sama dengan Liga Conference (di bawah League Two Inggris)," ujar Hendrie dalam sebuah program ESPN UK pada 2011.
"Buruknya lapangan mempengaruhi kualitas sepakbola. Tidak semua lapangan terlihat hijau. Satu ketika saya bisa menguasai bola dengan nyaman tetapi sedetik kemudian harus berhadapan dengan area yang tidak rata," tutur eks pemain Aston Villa itu.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Diario de Teruel |
Komentar