PEKANBARU, JUARA.net – PSPS Pekanbaru main dengan lawan sembilan pemain, 757 Kepri Jaya FC, dan gagal menang pada Sabtu (29/4/2017). Salah satu peluang menang yang ’dibuang’ PSPS adalah saat mereka mendapatkan penalti pada pertengahan babak kedua.
PSPS Pekanbaru pada laga ini ditahan tamunya 757 Kepri Jaya FC dengan skor imbang tanpa gol di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai.
Namun, tuan rumah sebenarnya bisa mendapatkan satu gol jika sepakan penalti Firman Septian gagal. Kiper Kepri Jaya, Gusmawan Noor Fajar sukses memblok sepakan Firman.
Baca juga:
Firman Septian enggan mengomentari kegagalannya mengeksekusi pinalti itu. Beban dan rasa bersalah terpancar dari wajahnya begitu wasit meniup pluit panjang.
”Kami belum memiliki eksekutor yang tetap, karena sejauh ini belum ada latihan eksekusi bola mati,” kata Asep Budi, pemain bertahan PSPS.
”Peluang penalti itu membuat kami saling bertanya, siapa yang akan mengambilnya. Ternyata, coach memberi isyarat pada Firman,” tuturnya.
”Saya akan evaluasi kelemahan yang terjadi pada laga melawan 757 Kepri Jaya FC ini."
Pelatih PSPS, Philip Jansen Maramis
Hal ini menjadi catatan penting bagi pelatih Philip Jansen Maramis untuk mempersiapkan para algojo bola mati. Semua menjelang PSPS menghadapi laga-laga selanjutnya.
”Saya akan evaluasi kelemahan yang terjadi pada laga melawan 757 Kepri Jaya FC ini. Termasuk, soal penunjukkan algojo bola mati di tim ini,” kata Philip kepada JUARA.
Pada laga ini, PSPS juga main dengan keunggulan dua pemain setelah duo pilar Kepri Jaya dikartu merah. Dua pemain yang diusir wasit itu adalah Dolly Ramadhan Gultom dan Gerald Pangkali.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar