Striker Everton, Romelu Lukaku (23), menjadi pemain paling hobi mencetak gol di markas sendiri sepanjang Premier League musim ini. Namun, bomber asal Belgia itu belum mampu membobol gawang Chelsea di liga sejak kepindahannya dari Stamford Bridge pada musim 2014-2015.
Di Stadion Goodison Park, kandang Everton, Romelu Lukaku mengemas 16 gol dan lima assist.
Saingan terdekatnya urusan membobol gawang lawan di markas sendiri adalah striker Totteham Hotspur, Harry Kane (15 gol).
Pada pekan ke-35, Everton bakal menjamu Chelsea, Minggu (30/4/2017), di rumah yang mungkin bakal ditinggalkan anak-anak asuh Ronald Koeman untuk segera berpindah ke Stadion New Bramley Moore tersebut.
61 – Romelu Lukaku has scored more goals than any other Everton player in Premier League history. Sweet. pic.twitter.com/fwnrVkGgXN
— OptaJoe (@OptaJoe) March 5, 2017
Berkah 'Buangan' Chelsea
Everton harus memecahkan rekor transfer klub saat memermanenkan Lukaku dari Chelsea pada musim 2014-2015.
Harga sang pemain yang saat itu masih berusia 21 tahun mencapai 28 juta pounds atau sekitar Rp 483 miliar.
Sejak masa peminjaman dari Chelsea semusim sebelumnya, Lukaku selalu mencatatkan total gol dalam dua digit dalam satu musim.
Lukaku pun sukses menjadi top scorer sepanjang sejarah Everton Premier League. Dia melewati catatan Duncan Ferguson yang bertahan selama 11 tahun!
Jika diakumulasikan, hanya dalam tiga setengah musim bersama Everton, Lukaku sudah mencetak 67 gol buat Everton di kasta teratas Liga Inggris tersebut.
24 – Most Premier League goals before turning 24.
Owen - 110
Fowler - 106
Rooney - 86
Lukaku – 78
Ronaldo - 77Promise.
— OptaJoe (@OptaJoe) March 5, 2017
Lebih hebat lagi, Lukaku juga masuk dalam jajaran pemain tajam di bawah usia 24 tahun pada Premier League.
Jumlah tersebut melampaui catatan megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, kala berkostum Manchester United.
Mandul vs Chelsea
Lukaku belum mampu membobol gawang Chelsea di Premier League sejak kepindahannya dari Stamford Bridge.
Total dua gol yang dia lesakkan ke gawang The Blues hanya terjadi pada Piala FA 2015-2016.
Romelu Lukaku has never scored in the Premier League vs. Chelsea but scored 2 times vs. them in FA Cup last season. https://t.co/E40FYRoyQy
— (((Paul Kramer))) (@P_K_Tips) April 30, 2017
Baca Juga:
Lukaku memang masih menjadi top scorer sementara dengan 24 gol. Namun, catatan gol sang pemain musim ini lebih banyak dijaringkan ke gawang klub-klub peringkat 11-20.
Masalahnya lagi, dalam 33 penampilannya musim ini, Lukaku cuma mampu mencetak dua gol ke gawang tim di peringkat enam besar. Masing-masing yakni Manchester City dan Tottenham Hotspur.
Laga ini bisa menjadi momentum pembuktian Lukaku demi meyakinkan Chelsea untuk kembali merekrutnya. Artinya, agar berbanding lurus dengan ambisi tinggi The Blues, dia wajib lebih bisa berpengaruh pada laga-laga besar.
Catatan lain menyebutkan, sepanjang musim ini di liga, setiap Lukaku menciptakan gol di Goodison Park Everton pasti menang.
Lukaku vs Diego Costa
Partai di Goodison nanti juga akan menjadi ajang adu tajam Romelu Lukaku dengan bomber tamu, Diego Costa.
Keduanya memiliki statistik gol yang menarik pada Premier League musim ini. Mereka terbelah menjadi dua kutub dalam urusan membobol jala gawang lawan.
Jika Lukaku lebih nyaman mencetak gol di kandang sendiri, lain hal dengan Costa. Jumlah gol Costa pada laga tandang (9 dari total 19 gol) hanya kalah dari Alexis Sanchez (13/19).
I hope Chelsea win tomorrow 5-3. I want @RomeluLukaku9 and @diegocosta to score 3 goals! I want Lukaku to prove he is good so we can buy him pic.twitter.com/9NW7j439sd
— Boys In Blue (@BoysInBluePods) April 29, 2017
Rumor yang melibatkan dua nama tersebut pun menjadi bumbu menarik pertandingan ini. Lukaku disebut bakal kembali ditarik Chelsea.
Dia bakal diplot menggantikan Costa yang makin santer diberitakan hijrah ke Tianjin Quanjian, salah satu klub di Chinese Super League (CSL). Hal itu pula yang diamini eks striker Chelsea, Jimmy Floyd Hasselbaink.
"Apakah ia sebagus Costa? Menurut saya mereka hampir sama bagusnya. Ia tidak temperamental, tajam, dan bisa lebih baik," kata Hasselbaink.
Menilik catatan lain soal Lukaku dan Costa pada musim ini, nama pertama telah melampaui nama kedua dalam serangkaian statistik.
Lukaku mencetak lebih banyak gol (24 berbanding 19), sukses mengonversi peluang menjadi gol lebih banyak, menciptakan lebih banyak peluang, dan melakukan tembakan lebih banyak.
Selain itu, dia juga memiliki lebih banyak sepakan ke arah gawang lawan (47-40), dan menyelesaikan dribel lebih banyak ketimbang Costa (60-52).
Namun, sepertinya pelatih Antonio Conte masih mempunyai banyak waktu untuk berpikir. Paling tidak hingga akhir Agustus 2017 alias penutupan bursa transfer paruh pertama musim 2017-2018.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar