Inter mengalami krisis hasil dengan hanya meraih dua poin dalam lima pertandingan terbaru. Kondisi tersebut memaksa manajemen klub buat menggelar pemusatan latihan menjelang melawan Napoli pada Ahad (30/4). Efektifkah ritiro Inter?
Penulis: Anggun Pratama
Kekalahan terbaru 4-5 dari Fiorentina tampak sudah tak bisa ditoleransi oleh klub. Mulai 25 April, seluruh skuat utama Inter dikumpulkan di Appiano Gentile dan tak boleh keluar dari kompleks latihan nan asri tersebut hingga Ahad ketika Napoli datang bertandang ke Giuseppe Meazza.
Zhang Jindong, pemilik Inter, menunjukkan pendekatan tangan besi. Calciomercato.com menyebut para pemain tak boleh berhubungan dengan dunia luar, bahkan dengan keluarga sendiri. Klub pun menerapkan silenzio stampa alias bungkam pada pers, kecuali pada jumpa pers resmi menjelang pertandingan.
Konsentrasi maksimal di atas lapangan serta dedikasi total buat Inter menjadi harapan dari aturan tersebut. Jawaban atas kebijakan itu tentu diharapkan positif dan terlihat pada akhir pekan ini saat menghadapi Napoli.
Dari foto-foto yang dirilis klub, tak banyak terlihat wajah-wajah pemain Inter yang tersenyum. Mauro Icardi dkk. fokus pada program latihan yang disediakan oleh Stefano Pioli.
Maklum, laga melawan Napoli dan empat laga lain hingga akhir musim merupakan laga-laga yang sangat vital demi memenuhi target klub lolos ke kompetisi antarklub Eropa musim depan.
Target realistis adalah dengan finis di posisi enam yang diduduki oleh AC Milan.
"Target kami adalah finis setinggi mungkin di Serie A dan lolos ke kompetisi antarklub Eropa dengan memberikan kemampuan maksimal di tiap laga serta melihat para pemain menunjukkan sikap bangga dan hormat ketika mengenakan kostum Inter sesuai dengan sejarah dan tradisi klub hebat ini," tulis pernyataan resmi klub.
Baca Juga:
- Bejo Sugiantoro Ingin Persik Kediri Terus Tampil Menghibur
- Djadjang Nurdjaman Emoh Hasil Imbang Lagi
- Pelatih Madiun Putra Antisipasi 'Ancaman' Internal
Setelah melawan Napoli, Inter bakal berhadapan dengan Genoa, Sassuolo, Lazio, dan Udinese. Meski demikian, fokus harus pada laga terdekat, yakni Napoli.
Bukan perkara gampang menaklukkan I Partenopei. Tim besutan Maurizio Sarri itu merupakan tim terbaik soal urusan laga tandang.
Dari 16 laga, Napoli mengemas 34 poin dengan hanya dua kali kalah dan empat kali imbang.
Kekalahan itu hanya datang ketika menghadapi Atalanta dan Juventus. Tak cuma itu, Napoli pun tim tandang tertajam dengan catatan 40 gol!
Tim terdekat adalah AS Roma yang membuat 31 gol dalam 17 laga tandang. Dari data ini saja sudah terlihat besarnya potensi ancaman dari Si Biru Napoli.
Saat ini Napoli sebetulnya sudah relatif aman di posisi tiga yang berhadiah ke babak play-off Liga Champion. Namun, Marek Hamsik dkk. masih menargetkan buat finis di posisi dua yang sedang ditempati oleh Roma dengan jarak empat poin.
"Kami kehilangan dua poin saat melawan Sassuolo, tetapi akan terus berjuang demi mendapatkan peringkat dua. Kami akan mencoba hingga musim kelar dengan menganggap lima laga terakhir ini sebagai lima partai final," ujar kapten Hamsik di situs pribadinya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.763 |
Komentar