AS Roma memiliki dua alasan kuat untuk tampil ngotot di derby della capitale pada Minggu (30/4). Selain pembalasan atas hasil di Coppa Italia, I Lupi perlu memastikan jatah ke Liga Champion yang bisa berefek bertahannya sosok penting.
Penulis: Christian Gunawan
Giallorossi dipastikan bernafsu membalas tersingkirnya mereka dari Coppa Italia. Roma memang menang 3-2 atas Lazio saat bertindak sebagai tuan rumah leg kedua semifinal Coppa, tapi tidak cukup untuk melewati kekalahan 0-2 di leg pertama.
Karena gagal ke final Coppa Italia, ditambah kans sangat kecil di Serie A mengingat Juventus yang konsisten kini unggul delapan poin, niat Si Serigala untuk meraih trofi musim ini pun pupus.
Karena kegagalan itu, Luciano Spalletti menjadi sorotan. Sang pelatih berulang kali menyatakan akan mengundurkan diri jika Giallorossi gagal mendapatkan gelar.
Akan tetapi, kemenangan atas Lazio akan secara matematis memastikan tempat di Liga Champion buat Roma. Bagi direksi Roma, tiket ke kompetisi mewah antarklub Eropa itu sudah bisa dinilai sebagai kesuksesan. Spalletti masih mungkin dipertahankan.
“Kami kini berada hanya di belakang Juve yang sangat kuat. Sejak Spalletti datang tahun lalu, kami mencatat banyak hal luar biasa. Kami akan mengevaluasi segalanya di akhir musim, tapi pekerjaannya sangat baik. Ia mampu membuat banyak pemain mengeluarkan permainan terbaik mereka. Kami sangat puas dengan pekerjaannya dan berharap bisa melanjutkannya bersama-sama,” ucap Direktur Olahraga Roma yang mulai musim depan akan digantikan Monchi, Frederic Massara, kepada ESPN.
Baca Juga:
- Osvaldo Lessa Waspadai Motivasi Pemain Persib
- Soal Memecat Pelatih, Klub Liga 1 Sadis
- Keadilan Zidane untuk Real Madrid
Roma dapat menuai kepercayaan diri besar dari pertemuan pertama di liga. Duel pada awal Desember itu berakhir dengan kemenangan Roma, yang hadir sebagai tamu. Dua gol, yang masing-masing dicetak Kevin Strootman dan Radja Nainggolan, memberikan tiga poin buat Roma dari duel keras itu.
I Lupi baru sekali mengalami kekalahan liga di Olimpico, yakni di tangan Napoli pada awal Maret. Roma juga mencatat sekali lagi saja kehilangan angka saat menjadi tuan rumah, yaitu saat ditahan Atalanta pada medio April.
Gagal Gedor Tiga Besar
Tak kurang, dua kali kehilangan angka yang diderita Roma dalam dua bulan terakhir bisa menaikkan keyakinan Lazio. Selain itu, Gli Aquilotti juga menunjukkan bahwa peningkatan bukan hanya dibuat Roma musim ini setelah hanya finis di peringkat ketiga musim silam.
Lazio cuma meraih posisi kedelapan tahun lalu. Musim ini, Si Elang berpeluang besar meraih jatah ke antarklub Eropa. Sampai pekan ke-33, Lucas Biglia cs. berada di peringkat keempat.
Jika menang di derby della capitale pada akhir pekan nanti, Lazio bisa menghambat Roma sekaligus meneruskan gedoran mereka ke zona Liga Champion.
Hanya, Lazio mungkin akan mengalami kesulitan saat berlaku sebagai tamu. Dari 16 laga tandang, tim besutan Simone Inzaghi itu hanya bisa memenangi separuhnya dan tiga kali kalah. Tiga kekalahan itu diterima Lazio dari klubklub mapan. Jumlah itu bisa menjadi empat pada Minggu. Roma akan sangat berhasrat memukul tetangganya.
PRAKIRAAN FORMASI
AS ROMA (4-2-3-1): 1-Szczesny (K); 33-Emerson, 20-Fazio, 44-Manolas, 2-Rudiger; 6-Strootman, 5-Paredes (GB); 92-El Shaarawy, 4-Nainggolan, 11-Salah (G); 9-Dzeko (P).
PLUS
- Peluang via sodoran daerah
- Serangan balik
- Duel udara
- Penyelesaian akhir
MINUS
- Menahan lawan bikin peluang
- Angin-anginan
- Tampil lesu saat harus agresif
LAZIO (3-5-2): 1-Strakosha (K); 2-Hoedt, 3-De Vrij, 13-Wallace (B); 10-F. Anderson, 21-Milinkovic, 20-Biglia, 16-Parolo, 19-Lulic (G); 14-Keita, 17-Immobile (P).
PLUS
- Membuat peluang
- Merebut bola
- Sayap ofensif
- Bola mati
MINUS
- Hindari off-side
- Menahan tembakan jarak jauh
- Kesalahan individual
PREDIKSI
- BOLA 55-45
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.763 |
Komentar