Kembali beraksinya bintang tenis asal Rusia, Maria Sharapova, langsung menuai kritik dari banyak pihak, termasuk petenis Kanada, Eugenie Bouchard.
Sharapova kembali bertanding setelah absen panjang karena tersangkut kasus doping.
Dia berhasil mengalahkan Roberta Vinci (Italia) 7-5, 6-3 pada pertandingan babak pertama Stuttgart Terbuka, Rabu (26/4/2017).
Laga tersebut menandai debut Sharapova setelah absen 15 bulan karena tersangkut kasus doping. Meski begitu, Bouchard beranggapan seharusnya Sharapova tak diperbolehkan lagi untuk bertanding.
"Dia (Sharapova) curang dan saya berpikir bahwa seorang penipu dalam olahraga apapun seharusnya tak boleh diizinkan untuk bermain lagi," ujar Bouchard kepada TRT World.
'Cheats' like Maria Sharapova should never play tennis again, claims Eugenie Bouchard https://t.co/r5CXomVg7p pic.twitter.com/dmDXEJFBhy
— MailOnline Sport (@MailSport) April 26, 2017
Bouchard kemudian mengarahkan kritiknya kepada Asosiasi Tenis Perempuan (WTA). Ia menilai WTA telah mengajarkan budaya negatif soal sportivitas terhadap generasi muda.
"WTA seolah mengirimkan pesan kepada anak-anak muda, 'jika kalian curang, kami akan menyambut kalian kembali dengan tangan terbuka," ucap Bouchard yang kini berada di peringkat ke-59 dunia.
"Tentu saja ini (kembalinya Sharapova) menjadi sangat tidak adil bagi seluruh petenis yang telah mematuhi aturan dengan baik," tutur dia menambahkan.
Sharapova gagal tes doping saat mengikuti Australia Terbuka 2016. Dia terbukti positif mengonsumsi meldonium, zat yang dinyatakan terlarang oleh Badan Anti-doping Dunia (WADA) sejak Januari 2016.
Sharapova kemudian dikenai sanksi tidak boleh bertanding selama dua tahun pada Juni 2016. Pada Oktober 2016, hukumannya dikurangi menjadi 15 bulan.
Genie on Sharapova!
— Genie Bouchard News (@genie_news) April 26, 2017
Full interview: https://t.co/WUdE4ilKnB pic.twitter.com/Lf38DKOMmS
Setelah menjalani masa hukuman 15 bulan, Sharapova bisa mengikuti Stuttgart Terbuka 2017 karena mendapatkan wild card.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | TRT World |
Komentar