Hanya dua hari setelah Newcastle United memastikan promosi ke Premier League, petinggi kubu Magpies, Lee Charnley, ditangkap otoritas pajak Inggris karena dugaan penggelapan pajak pemasukan dan asuransi nasional.
Charnley ditangkap pada Selasa (25/4/2017) malam sebagai bagian dari penggerebekan berkaitan dengan penyidikan Her Majesty's Revenue and Customs (HMRC, lembaga non kementrian Inggris yang bertanggung jawab mengoleksi pajak).
Para petugas pajak melakukan penggerebekan ke markas Newcastle di St James' Park dan London Stadium, markas West Ham. Mereka mencari dan menahan catatan keuangan serta transaksi transfer klub.
HMRC mengonfirmasi pada Rabu (26/4/2017) bahwa para petugas mereka telah menangkap "beberapa orang yang bekerja di dalam industri sepak bola nasional karena dugaan penipuan pajak pemasukan dan asuransi nasional".
Baca Juga: Kylian Mbappe dan Efek Pilpres Panas Prancis terhadap Tanah Air
Rilis dari HMRC kemudian mengatakan bahwa sebanyak 180 petugas mereka menggrebek beberapa properti di Inggris serta Prancis, menangkap beberapa orang dan menyita catatan-catatan bisnis.
"Penyidikan kriminal ini mengirim pesan jelas bahwa, siapapun Anda, konsekuensi untuk memalsukan catatan pajak sangatlah berat," lanjut laporan HMRC lagi.
Lee Charnley (39) adalah salah satu figur penting di kubu St James' Park. Menjadi anggota dewan direktur sejak 2014, Charnley kini memegang kendali klub secara penuh.
Baca Juga: Ogah Jadi Starter karena Mengaku Flu, Balotelli Dicurigai Media Prancis
Ia merupakan tangan kanan sang pemilik, Mike Ashley, dan bertanggung jawab terhadap negosiasi transfer klub.
Pencapaian terbesarnya sejauh ini adalah mendatangkan pelatih kawakan Rafa Benitez sekaligus mempertahankan jasa sang pelatih saat Newcastle terdegradasi akhir musim lalu.
Selain memegang posisi di Newcastle United, Daily Mirror mencatat Charnley menjabat posisi senior di 35 perusahaan berbeda.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Daily Mirror, Newcastle Chronicles |
Komentar