PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memiliki formula agar Liga 1 tak diwarnai masalah tunggakan gaji pemain. Salah satu caranya adalah meminta laporan keuangan klub pada setiap bulan.
Saat ini, Liga 1 diramaikan dengan hadirnya pemain-pemain bintang. Sebut saja Michael Essien (Persib Bandung), Peter Odemwingie (Madura United), Shane Smeltz (Borneo FC), dan Mohamed Sissoko (Mitra Kukar).
BACA JUGA: Cerita Persahabatan "Marquee Player" Arema dengan Falcao
Kedatangan pemain bintang ini dinilai sejumlah kalangan bakal memunculkan masalah finansial sebagaimana yang kerap terjadi dalam beberapa musim terakhir.
Namun, Komisaris Utama PT LIB Glenn Sugita, dalam wawancara bersama Kompas.com dan JUARA di kantornya, Selasa (25/4/2017), memastikan persoalan tunggakan gaji pemain tidak akan terjadi. Hal itu lantaran PT LIB mengawasi keuangan klub pada setiap bulan.
"Kita tidak boleh nunggak gaji siapa pun. Setiap bulan, kami minta laporan keuangannya. Untuk pemain yang belum digaji harus dilaporkan juga. Kalau ada klub belum gaji pemain, kami bisa potong dari kontribusi PT LIB ke klub," kata Glenn Sugita.
BACA JUGA: Cerita "Marquee Player" Persela yang Nyaris Berkelahi dengan Balotelli
Saat ini, setiap klub mendapatkan subsidi minimal Rp 7,5 miliar. Angka itu lebih besar dari pelaksanaan liga terakhir yang nominalnya hanya Rp 2 miliar.
Glenn melihat klub tak akan mengalami krisis finansial karena sponsor sudah mulai banyak mendukung tim.
"Dahulu, kaos tim bisa kosong. Sekarang sponsor mulai banyak. Saya kira, apa yang dilakukan beberapa tahun terakhir, sudah menuju ke arah profesional," tutur Glenn.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar