Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Glenn Sugita melihat efek domino dari kedatangan Michael Essien ke Persib Bandung.
Sebelumnya, diakui Glenn, klub-klub Indonesia sudah berupaya mendatangkan pemain asing dengan label bintang untuk mendongkrak kualitas serta popularitas.
Hanya, para pemain tersebut menolak datang karena sejumlah isu negatif yang menerpa sepak bola nasional.
"(Klub) Indonesia membayar gaji tidak? Itulah pertanyaan pertama agen-agen pemain asing," tutur Glenn dalam wawancara bersama Kompas.com dan JUARA di kantornya, Selasa (25/4/2017).
Situasi mendadak berubah setelah Persib Bandung mengumumkan perekrutan Essien, 14 Maret 2017.
Tidak cuma media lokal, media internasional turut menyoroti Persib Bandung lantaran Essien pernah membela klub raksasa Eropa seperti Chelsea dan Real Madrid.
Baca: Essien Gabung Persib, Apa Kata Dunia?
Former Chelsea and Real Madrid midfielder Michael Essien has joined a new club in Indonesia https://t.co/4bsqWLxuBs pic.twitter.com/P5mAGjJUmo
— MailOnline Sport (@MailSport) March 14, 2017
Dari situ, Glenn melihat adanya pergeseran pandangan dari pemain asing terhadap sepak bola nasional.
"Saya meyakini, karena Essien datang, banyak pemain asing yang awalnya menolak, malah bersedia gabung," kata Glenn.
"Bahkan, karena Essien, saya mendapatkan sejumlah pemain yang sempat memasang harga tinggi, justru mau menurunkannya," ujar pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) itu.
Pendapat Glenn turut terkonfirmasi dari semakin derasnya kedatangan pemain asing ke Indonesia setelah transfer Essien. Ada pula sejumlah alumnus Premier League - kasta teratas Liga Inggris - seperti Essien mulai dari Peter Odemwingie (Madura United) dan Mohamed Sissoko (Mitra Kukar).
Tercatat sepuluh dari 18 kontestan Liga 1 sudah merekrut marquee player untuk musim 2017. Klub terakhir adalah PS TNI, yang mendatangkan Elio Bruno Teixeira Martins, Selasa.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar