Stefano Pioli didatangkan Inter Milan sebagai pengganti Frank de Boer pada 8 November 2016. Saat itu target buatnya jelas: membawa Inter finis di zona Liga Champions.
Penulis: Anggun Pratama
Target tersebut memang berat mengingat ia datang di tengah berjalannya musim dengan tim yang bukan miliknya. Meski begitu, ia punya banyak waktu karena liga baru berlalu 12 laga.
Inter sempat merasakan bulan madu nan indah bersama Pioli. Hingga Januari 2017, I Nerazzurri masih berada di peringkat empat dan berada dalam jalur persaingan finis di zona Liga Champions.
Inter meraih total delapan kemenangan dalam 10 pertandingan pertama bareng Pioli. Namun, kekalahan dari Juventus dan dari AS Roma pada Februari mulai mengeluarkan Inter dari jalur persaingan.
Manajemen pada akhirnya menurunkan target dengan hanya menginginkan posisi di zona Liga Europa alias di lima besar.
Baca Juga:
- Bruno Lopes Buka Suara soal Koneksi Brasil di Persija
- Conte Minta Kiper Chelsea Dilatih Hadapi Tendangan Kaki Kiri Gabbiadini
- Lonjakan SC Cambuur dan Efek Stefano Lilipaly
Target tersebut masuk akal. Namun, memasuki pekan ke-29, tepatnya 18 Maret 2017, Inter tak pernah lagi menang. Dalam lima laga, Sang Biru-Hitam cuma mendapatkan dua poin dari potensi 15 angka yang bisa diamankan.
Dalam periode tersebut, pasukan Pioli kalah tiga kali dari Sampdoria, Crotone (1-2), dan yang terbaru dari Fiorentina (4-5), serta dua kali bermain imbang kontra Torino dan Milan. Inter pun kini nyangkut di posisi tujuh dengan catatan 56 poin.
Posisi lima ditempati oleh Atalanta yang sudah unggul tujuh poin. Walau masih ada lima laga tersisa atau potensi 15 poin, mengejar posisi Atalanta sudah sangat sulit.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.762 |
Komentar