El clasico edisi pertama pada 2016-2017 yang digelar di Camp Nou berakhir sama kuat 1-1. Bentrokan tersebut bakal menjadi bahan refleksi bagus bagi Real Madrid maupun Barcelona untuk mengincar hasil yang lebih baik pada akhir pekan ini.
Penulis: Sem Bagaskara
Kesalahan
Sergio Ramos tampil sebagai pahlawan Madrid berkat gol penyama kedudukan yang ia ciptakan pada menit-menit akhir pertandingan.
Ia dipuja fan Los Blancos karena memiliki naluri membunuh bak seorang striker kendati posisi naturalnya adalah bek tengah. Aksi gemilang Ramos menyudutkan para juru gedor tim, seperti Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo, yang gagal menunaikan tugas secara sempurna.
Jika Ronaldo masih bisa membuat tiga tembakan tepat sasaran, catatan Benzema nihil. Mengacu kepada heatmap, daya jelajah Benz bahkan mirip-mirip dengan Ramos!
Apabila tak ingin melihat Karim Benzema terisolasi, ahli strategi Madrid, Zinedine Zidane, kini wajib memastikan suplai bola ke ujung tombak lancar.
Hal lain yang mesti dikoreksi Zidane adalah terkait kedisiplinan anak asuhnya. Pada duel pertama versus Barca, Raphael Varane cs. terlalu sering melakukan pelanggaran di area berbahaya.
Gol Barcelona yang dicetak Luis Suarez berawal dari skema tendangan bebas. Skenario itu lahir akibat pelanggaran remeh yang dilakukan Varane.
Keunggulan
Zinedine Zidane begitu cerdas membaca situasi ketika Real Madrid berada dalam posisi tertinggal 0-1 pada duel pertama el clasico. Pergantian pemain yang dilakukannya boleh dibilang sukses besar.
Pada babak kedua, ia memasukkan Casemiro (menggantikan Isco), Marco Asensio (Karim Benzema), dan Mariano Diaz (Mateo Kovacic).
Baca Juga:
- Kylian Mbappe dan Efek Pilpres Panas Prancis terhadap Tanah Air
- Wanita Rusia Ini Betah Jadi Wasit Tinju
- Polisi Siap Buat Laga Kandang Perdana Sriwijaya FC di Liga 1 Nyaman
Madrid pun menjadi lebih dominan, terutama pada rentang 10 menit terakhir pertandingan. Pada periode tersebut, persentase penguasaan bola Los Blancos terdongkrak sampai nyaris 70 persen.
Padahal, catatan penguasaan bola anak asuh Zidane di sepanjang laga cuma 45 persen. Tekanan intens yang dilakukan Madrid berujung kepada lahirnya gol penyama kedudukan yang diciptakan Ramos.
Pemain Kunci
Keberhasilan Madrid mengamankan skor imbang di Camp Nou dipastikan gol Ramos. Namun, kredit ekstra layak dilayangkan kepada sang pemberi assist, Luka Modric. Nyaris setiap bangunan serangan Los Blancos diinisiasi dari kaki Modric.
Tak cuma berkontribusi dalam situasi menyerang, gelandang berpaspor Kroasia itu juga punya rapor defensif gemilang.
Pada el clasico edisi perdana musim ini, tak ada pemain Madrid lain yang mampu melewati jumlah tiga cegatan milik Modric. Ia juga paling sering melepas operan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.761 |
Komentar