Pekan pertama dan kedua Mei 2017 menjadi periode berat untuk Juventus. Dalam 12 hari, tim berjulukan I Bianconeri harus melakoni empat partai yang menentukan nasib mereka pada dua ajang.
Jadwal berat dimulai pada 3 Mei 2017, ketika pasukan Massimiliano Allegri melawat ke markas AS Monaco, Stade Louis II, pada laga pertama semifinal Liga Champions.
Momen itu tidak bisa dikatakan mudah karena AS Monaco memegang rekor tidak terkalahkan pada partai kandang di Eropa musim ini. Rinciannya adalah enam kemenangan dan satu imbang sejak fase kualifikasi.
Betapa menakutkannya Monaco turut diakui oleh Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved.
"Kami melawan tim muda dengan para pemain yang rajin berlari dan tidak memiliki beban. Laga seperti ini selalu sulit. Jadi, kami tidak boleh melakukan kesalahan dalam satu pertandingan pun," ujar Nedved setelah pengundian babak semifinal di Nyon, Swiss, Jumat (21/4/2017).
Baca: Eksklusif, Hasrat Gelandang Klub Liga Belanda Bela Timnas Indonesia
Monaco and Juventus have previous in #UCL semi-finals, the Bianconeri winning 6-4 in 1997/98.#UCLdraw pic.twitter.com/YaZICopaIJ
— Champions League (@ChampionsLeague) April 21, 2017
Selepas lawatan ke Monako, Juventus harus menempuh jarak sekitar 200 kilometer untuk kembali ke Turin. Mereka dijadwalkan menjalani partai derbi kontra Torino pada lanjutan Serie A - kasta teratas Liga Italia - di Stadion Juventus, 7 Mei 2017.
Dua hari setelahnya atau 9 Mei 2017, Juventus masih menetap di Turin untuk menjamu AS Monaco pada partai kedua.
Baru lima hari berselang atau 14 Mei 2017, juara bertahan Serie A itu melawan pesaing terdekatnya di liga, AS Roma. Laga digelar di markas lawan, Stadion Olimpico.
Tidaklah mudah buat Juventus menjalani 12 hari dengan empat partai krusial. Terlebih lagi, peluang mereka di liga belum sepenuhnya aman.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Transfermarkt, UEFA, Serie A, Mediaset |
Komentar