Lebih akrab dengan Kota Malang karena membela Arema FC, kiper Kurnia Meiga Hermansyah masih menganggap daerah asalnya, Jakarta, tetap kota yang paling istimewa. Meiga mengatakan Jakarta tidak bisa tergantikan.
”Memang sih saya sudah lama di Malang, tetapi Jakarta tetap istimewa. Karena, saya nilai masa-masa saat kecil itu pasti tidak akan tergantikan,” ujar Kurnia Meiga, yang akrab disapa Entong ini.
Lepas dari kecintaannya terhadap tanah kelahirannya, Meiga merasa di Jakarta kemampuannya kurang dihargai. Hal tersebut yang membuatnya lebih nyaman untuk merantau.
”Sudah lama di sini, saya tentu sudah terbiasa dengan gaya berbahasa anak Malang.”
Kiper Arema FC, Kurnia Meiga
Terbukti dalam catatan karier juniornya, Meiga juga pernah bermain untuk klub Jawa Tengah, Persijap Jepara U-21.
“Kalau di kota sendiri tidak dihargai yang lebih baik merantau, saya di sini mungkin lebih dihargai dan bisa berkembang,” tutur alumni Diklat Ragunan tersebut.
Meiga lebih akrab dengan Kota Malang. Adik kandung almarhum kiper Achmad Kurniawan ini bergabung dengan tim berjulukan Singo Edan sejak 2008.
Kariernya cukup menanjak karena mampu menggantikan peran sang kakak sebagai kiper utama Arema.
Baca juga:
- Klub Malaysia Terpuruk, Eks Playmaker Persipura Terancam Terdepak
- Carlos Dunga Berpeluang Tangani Timnas Thailand
- Persebaya Kebobolan Dulu dan Ditahan Madiun Putra di Surabaya
Kiper berusia 26 tahun ini juga terlibat dalam skuat yang membawa Arema menjadi juara di kompetisi Indonesia Super League 2009-2010.
Memiliki kelebihan dalam gerak refleks dan ketepatan dalam menebak arah bola, Kurnia Meiga menjadi sosok kiper yang sulit tergantikan di Arema.
Secara logat, Meiga saat juga fasih berbicara dengan gaya Arek Malang.
”Sudah lama di sini, saya tentu sudah terbiasa dengan gaya berbahasa anak Malang,” ujarnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar