Semangat juang tinggi. Kalimat tersebut pantas menggambarkan permainan AC Milan saat mampu bangkit dari ketertinggalan 0-2 dari Inter Milan dalam duel Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (15/4).
Penulis: Septian Tambunan
Anak-anak asuh Vincenzo Montella secara dramatis sanggup meraih satu poin berkat gol Alessio Romagnoli (menit ke-83) dan Cristian Zapata (90+7’) pada pengujung laga.
Setelah Inter, Milan akan menjamu Empoli di Stadion San Siro, Minggu (23/4). Di atas kertas, tim yang bercokol di posisi keempat dari bawah klasemen Liga Italia ini bukanlah lawan yang sulit. Akan tetapi, Milan patut was-was karena sang tamu diperkuat penerus Riccardo Saponara.
Sebelumnya, siapa itu Saponara? Sejak belia Saponara membela Empoli, mulai tim U-19 dari 1 Januari 2009 hingga dipercaya memperkuat tim senior pada 1 Juli 2010.
Nama gelandang serang ini meroket pada musim 2012/13 ketika berhasil mencetak 11 gol dan 14 assist dalam 36 penampilan bersama Empoli di Serie B. Namun, dia gagal membawa klubnya promosi ke Serie A lantaran kalah dari Livorno dalam duel play-off.
Bakat fantastis Saponara tercium oleh Milan yang kemudian memboyongnya pada 1 Juli 2013 dengan mahar 4,8 juta euro (sekitar Rp 68,56 miliar).
Malang bagi Saponara. Bukannya melanjutkan prestasi, dia justru tenggelam bak ditelan bumi.
Musim pertamanya di Milan, Saponara hanya dipercaya dua kali sebagai pemain inti di Serie A. Sisanya, dia lima kali merumput dari tengah pertandingan dan 18 kali cuma menghangatkan bench.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.761 |
Komentar