Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi salah satu wakil Indonesia yang batal turun pada Kejuaraan Asia, 25-30 April di Wuhan, China.
Marcus mengalami cedera punggung sejak tiga hari lalu. Sementara itu, pasangan ganda campuran juga tidak diperkuat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini batal tanding karena Liliyana masih dalam pemulihan cedera lutut kanan.
Adapun pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Anggia yang mengalami cedera hamstring paha kanan dinyatakan tidak siap untuk menghadapi kejuaraan ini dan akhirnya memutuskan untuk mundur.
"Banyak pemain yang kondisinya tidak seratus persen. Tontowi/Liliyana, harus absen karena Liliyana masih mengalami cedera. Kalau Marcus/Kevin, mereka masih sakit, sedangkan Anggia ada masalah cedera hamstring," tutur Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
"Kalau kami memberangkatkan atlet, tentunya kami ingin mendapat hasil yang terbaik buat mereka. Jangan dipaksakan karena mereka masuk rangking 10 besar dunia, tetapi tetap diberangkatkan. Mereka akan menjadi incaran lawan-lawannya yang akan memengaruhi kepercayaan diri mereka," kata Susy.
Meski demikian, nomor ganda putra dan ganda campuran tetap menjadi dua nomor andalan Indonesia.
Menurut Susy, Kejuaran Asia bukan target utama karena para atlet lebih difokuskan pada Piala Sudirman 2017 yang akan berlangsung 21-28 Mei.
"Kejuaraan Asia adalah turnamen antara sebelum Piala Sudirman. Kami tidak bisa menuntut atlet untuk juara terus di setiap pertandingan. Setidaknya dari setiap turnamen, Indonesia meraih satu gelar dari sektor apa pun," ujar Susy.
Susy menjelaskan bahwa pada Kejuaraan Asia ganda putra dan ganda campuran masih menjadi andalan Merah Putih untuk meraih gelar.
Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto dan pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi menjadi salah satu tumpuan Merah Putih untuk memperebutkan gelar.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar