Kemenangan menjadi target utama bagi AC Milan saat menjamu Empoli di San Siro pada giornata ke-33 Serie A 2016/17, Minggu (23/4). Raihan tiga poin bakal menjaga peluang skuat asuhan Vicenzo Montella untuk tampil di Liga Europa musim depan.
Penulis: Ade Jayadireja
Untuk saat ini, Milan menghuni peringkat keenam klasemen dengan tertinggal cuma dua angka dari Atalanta di tangga kelima alias batas akhir lolos kompetisi antarklub kasta kedua di Benua Biru tersebut. Lantas, muncul pertanyaan, bagaimana caranya supaya Milan menang? Jawabannya sederhana, yakni menghindari kebobolan lebih dulu.
Pasalnya, musim ini Rossoneri sulit memenangi pertandingan saban gawang mereka kemasukan pertama. Contohnya bisa dilihat saat Carlos Bacca cs. meladeni Inter Milan pada pertandingan pekan ke- 32.
Mereka hanya meraih skor 2-2 setelah kemasukan lebih dulu. Gawang Gianluigi Donnarumma bahkan kemasukan dua kali pada ujung babak pertama lewat Antonio Candreva dan Mauro Icardi.
Milan beruntung bisa memperoleh dua gol balasan dari Alessio Romagnoli serta Cristian Zapata ketika memasuki interval kedua.
“Kebobolan dua gol sebelum turun minum sungguh tak bisa dipercaya. Akan tetapi, saya tetap bahagia dengan hasil akhir pertandingan,” kata Montella usai duel saat itu.
Dihitung dengan laga derbi, berarti sudah 12 kali Milan mengalami situasi tertinggal lebih dulu oleh rival. Hasil akhirnya tak begitu baik: meraih tujuh kekalahan, empat seri, dan cuma sekali menang.
Baca Juga:
- Jadwal Pertandingan Liga 1 Pekan Kedua
- Ini Kriteria Marquee Player yang Dibutuhkan Sriwijaya FC
- Juergen Klopp Mengkhawatirkan Nasib Klub Jerman
Sebiji kemenangan tersebut didapatkan Milan kala menjamu tim promosi Crotone. Ketika itu, mereka sukses mengakhiri laga dengan skor 2-1 via gol Mario Pasalic dan Gianluca Lapadula. Di sisi lain, Milan punya tren positif setiap mencetak gol pertama.
Mental mereka seakan sulit dirobohkan saban berhasil menggetarkan jala lawan lebih dulu. Sebanyak 18 kali pasukan Montella menjebol gawang tim rival lebih dulu. Cuma satu yang berujung kekalahan.
Hasil minor itu muncul pada Januari melawan Udinese. Unggul lebih dulu via gol Giacomo Bonaventura, Udinese bisa membalas dua kali. Sebaliknya, aksi paling fenomenal tersaji dalam duel kontra Sassuolo dalam giornata ketujuh.
Sempat membuka keunggulan lebih dulu, kemudian berbalik tertinggal usai lawan bikin tiga gol, pasukan Merah-Hitam sanggup bikin tiga gol balasan lagi untuk menyudahi duel dengan kemenangan 4-3!
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar