Kehadiran Shane Smeltz (Borneo FC) dan Jose Manuel Barbosa Alves atau akrab Jose Coelho (Persela Lamongan) tidak terlepas dari kerja keras Gabriel Budi Liminto.
Bisa mendatangkan pemain kelas dunia tentunya menjadi prestasi tersendiri bagi Gabriel yang notabene sebagai seorang agen.
Smeltz dan Jose Coelho pun bukan pemain "asal" yang semata-mata didatangkan untuk memenuhi kuota marquee player.
Shane memiliki rekam jejak luar biasa. Pemain berusia 35 tahun tersebut tidak berlebihan bila dianggap salah satu legenda sepak bola di Liga Australia.
Pemain kelahiran Goeppingen, Jerman ini, berada di urutan kedua pencetak gol terbanyak dalam sejarah A-League dengan catatan 92 gol. Rekor lain yang dicatatkan Shane adalah dua kali menjadi top scorer dan pemain paling banyak mencetak hat-trick di A-League.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Shane Smeltz, "Marquee Player" Borneo FC
Jangan lupakan pula kiprah Shane membawa Selandia Baru lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Catatan satu gol ke gawang Italia menghiasi kiprah Shane pada putaran final yang digelar di Afrika Selatan itu.
Sementara Coelho pernah memperkuat tim tradisi juara Portugal yakni, Benfica. Pemain kelahiran Pacos de Ferreira, Portugal, tercatat juga sebagai pemain jebolan Akademi Inter Milan.
Apa resep di balik keberhasilan Gabriel Budi mendatangkan dua pemain marquee player itu?
"Diperlukan pendekatan khusus. Saya harus menjelaskan kultur sepak bola Asia, khususnya Indonesia. Yang membuat mereka tertarik bermain di Indonesia selain faktor materi adalah animo suporter sepak bola Tanah Air," kata Gabriel kepada JUARA.
Gabriel memilih pemain berdasarkan tiga faktor yakni karakter, komitmen, dan kompetensi. Ketiga hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah pemain tersebut cocok dengan sepak bola Indonesia.
"Scouting mendetail dan pendalaman karakter diperlukan, apakah pas atau tidak dengan sepak bola Indonesia," tutur pria berusia 29 tahun tersebut.
Yang terpenting, pemain bawaan Gabriel sesuai dengan kebutuhan tim. Borneo FC memang perlu penyerang seperti Smeltz. Hal itu membuat dia sendiri yang scouting sang pemain di Liga Australia.
Baca juga: Kisah Jose Coelho, Si Kelinci Teman Balotelli
Dalam proses mendatangkan, Gabriel tidak terlalu sulit untuk menyakinkan para target buruan. Bahkan, tidak ada tuntutan macam-macam dari kedua pemain tersebut.
"Mereka cuma memprioritaskan fasilitas tempat tinggal yang nyaman," ujarnya.
Hanya, Gabriel menolak ketika ditanyakan soal keuntungan yang didapatkannya saat pemain tersebut akhirnya menjadi bagian dari sebuah klub.
"Itu rahasia," tutur Budi yang bekerja di bawah naungan agensi Indobola Mandiri.
Selain kedua pemain ini, Gabriel mengontak Julio Baptista, Javier Saviola, Dalibor Stevanovic, Wilson Palacios, dan Didier Zokora untuk ditawarkan ke klub Tanah Air.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | - |
Komentar