Keputusan manajemen PSPS Riau mempercayakan ban kapten kepada M Fahri, membuat eks gelandang bertahan Pusamania ini semakin termotivasi.
"Ini sebuah kepercayaan yang harus saya jalani semampu saya. Menjaga keseimbangan dalam tim adalah tugas utama yang harus saya hadapi," kata M Fahri kepada JUARA.
Ketika kapten sebelumnya, Dharma, dipastikan tak bisa turun lagi pada musim perdana kompetisi Liga 2 lantaran cedera lutut yang dialaminya, manajemen dan pelatih PSPS pun jatuh hati pada ayah dari seorang putra ini.
"Penampilannya yang tenang dan rasa hormat dari rekan-rekan setimnya, sudah terlihat sejak Fahri bergabung. Kami pikir, tak ada pilihan lain kecuali mempercayakan ban kapten padanya," kata Dian Eka Putra, asisten manajer PSPS Riau kepada JUARA.
Fahri mengakui, tugas berat yang diembannya bersama rekan-rekan pada musim kompetisi tahun ini harus dihadapi dengan tenang, tak perlu panik ataupun merasa tertekan.
"Kami ingin bermain dengan penuh kesadaran, karena ini adalah pekerjaan kami. Jika PSPS mampu menjalani kompetisi ini dengan baik, dengan sendirinya kami juga akan merasakan langsung manfaatnya, demikian juga sebaliknya," kata pemilik nomor punggung 6 ini.
Baca Juga: Pelatih Persib Optimistis Essien dan Cole Bisa Tampil Kontra PS TNI
Motivasi untuk bermain semaksimal mungkin di setiap laga, harus diawali persiapan maksimal sebagai seorang pemain sepak bola profesional.
Hal inilah yang menjadi catatan penting bagi Fahri untuk selalu mengingatkan rekan setimnya, setiap saat.
"Saya harus bangun komunikasi baik, dengan sesama pemain, pelatih dan manajemen. Hanya dengan komunikasi kami akan membangun kekuatan untuk mencapai target klub. Inilah saatnya bagi saya untuk belajar dan terus belajar," kata Fahri.
Terus belajar dari kekurangan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, menjadi prinsip yang selalu dipegang Fahri.
"Kita ini tak ada yang sempurna, justru dari kekurangan tersebut lah kita terus meningkatkan kualitas diri," ucapnya singkat.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar