Schalke 04 mengemban misi berat melawan Ajax Amsterdam pada laga kedua babak perempat final Liga Europa, Kamis (20/4/2017). Mereka perlu menang minimal 3-0 jika ingin lolos ke semifinal kompetisi antarklub Eropa tersebut.
Penulis: Lariza Oky Adisty
Masalahnya, catatan penampilan Schalke di lima laga terakhir jelek. Termasuk kekalahan dari Ajax pada leg pertama di Amsterdam Arena, Die Koenigsblauen, julukan Schalke, hanya menang satu kali dari lima partai tadi.
Leon Goretzka dkk menelan tiga kekalahan dan hanya sanggup mencetak lima gol serta kebobolan delapan.
Bandingkan dengan Ajax. Mereka tidak terkalahkan di lima laga terakhir dan hanya kebobolan empat gol.
Schalke juga punya gengsi yang dipertaruhkan kontra Ajax. Mereka satu-satunya klub Jerman tersisa di pentas Liga Europa.
Skuat asuhan Markus Weinzierl itu pun tentu ingin memperbaiki prestasi di pentas kontinental.
Sejak musim 2011-2012, prestasi terbaik Schalke di kompetisi antarklub Eropa mentok di perempat final. Kala itu, mereka disingkirkan Athletic Bilbao pada babak delapan besar Liga Europa.
Setelah itu, selama tiga musim berturut-turut, Schalke bermain di Liga Champions dan Liga Europa, tetapi langkah mandek di babak 16 besar terus. Ajax sendiri bukannya tidak punya ambisi.
Baca Juga:
- Permintaan Shane Smeltz Setelah Borneo FC Ditahan PS TNI
- Pandangan Wenger soal Peluang Arsenal ke Liga Champions
- Tekuk Wigan, Brighton Pastikan Tiket Promosi ke Premier League
Klub yang pernah menjuarai Liga Champions pada 1995 ini ingin membangun ulang reputasi sebagai wakil Belanda yang disegani di Eropa.
Unggul 2-0 dari duel pertama pun membawa keuntungan sendiri untuk Amin Younes cs. Mereka hanya butuh hasil imbang untuk maju ke babak empat besar. Kalah dengan selisih satu gol masih bisa ditoleransi.
Di sisi lain, faktor sejarah dan statistik bisa jadi sinyal untuk berhati-hati. Catatan tandang Ajax melawan klub Jerman jauh dari kata bagus. Dari 17 kali lawatan ke negara tetangga, Ajax kerap kesusahan.
Mereka mengantongi enam kemenangan dan empat hasil imbang, serta kalah tujuh kali. Jika tidak ingin langkah mereka di Liga Europa jadi antiklimaks, Ajax tetap perlu hati-hati.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar