Arema FC resmi merekrut Juan Pablo Pino sebagai marquee player untuk mengarungi Liga 1, Senin (17/4/2017). Pemain asal Kolombia itu tercatat sempat membela tim besar seperti AS Monaco dan Galatasaray sehingga memenuhi syarat marquee player.
Hanya, popularitas Pino belumlah sebanding dengan marquee player lainnya seperti Michael Essien di Persib Bandung atau Peter Odemwingie di Madura United.
Oleh karenanya, JUARA coba menelaah sejumlah catatan menarik dari pemain yang mencetak 19 gol dan 15 assist sepanjang kariernya itu. Berikut adalah fakta selengkapnya:
Trofi tunggal
Sepanjang kariernya, Juan Pablo Pino membela sejumlah tim dengan tradisi juara, di antaranya AS Monaco, Galatasray, dan Olympiacos.
Namun, pemain berusia 30 tahun itu cuma pernah memenangi satu gelar juara liga bersama Olympiacos Piraeus pada 2013.
Penalti
Pemain kelahiran Cartagena itu hanya pernah mengeksekusi satu penalti sepanjang kariernya. Hal itu terjadi saat Al-Nasr Riyadh menang 3-2 atas Najran SC pada partai Liga Arab Saudi, 19 November 2011.
Selain mencetak satu gol penalti, Pino juga menyarangkan bola ke gawang lewat tendangan bebas dalam pertandingan tersebut.
Pelayan Arda Turan
Juan Pablo Pino terbukti klop ketika bersanding dengan Arda Turan, yang kini berseragam Barcelona, ketika sama-sama membela Galatasaray.
Berkat assist Pino, Turan mampu mencetak dua gol ke gawang OFK Beograd pada dua partai babak ketiga Liga Europa 2010-2011. Hebatnya, Pino selalu masuk sebagai pemain pengganti dalam pertandingan tersebut.
Selain Turan, pemain top lain yang sempat merasakan umpan akurat Pino adalah Jan Koller. Keduanya bekerja sama di AS Monaco.
Memanfaatkan servis Pino, Koller mencetak satu gol saat AS Monaco kalah 1-3 dari AS Nancy-Lorraine pada Ligue 1 2007-2008.
Pino saat tes medis kemarin. pic.twitter.com/86ohhKdYdP
— Arema FC (@AremafcOfficial) April 18, 2017
Radamel Falcao
Juan Pablo Pino juga sempat merasakan kebersamaan dengan Radamel Falcao di lapangan ketika membela tim nasional Kolombia.
Dia tampil sebagai pengganti saat Kolombia melawan Peru pada Kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Amerika Selatan di Stadion Atanasio Girardot, 11 Juni 2009.
Itulah pengalaman langka buat Pino. Sebab, dia cuma sempat menjalani dua laga bersama timnas senior dan 23 partai dengan timnas U-20.
Patah tulang
Februari 2012 menjadi periode kelam dalam karier pemain asal Kolombia itu. Dia mengalami patah kaki sehingga harus menjalani pemulihan selama 110 hari.
Total, 29 pertandingan Al-Nasr Riyadh, klubnya saat itu, dilewatkan Pino selama masa pemulihan.
Durasi tersebut sekaligus menjadi rentang paling lama untuk pemulihan cedera Pino. Dia sempat menderita cedera lainnya dengan masa absen masing-masing 56 hari, 34 hari, dan 34 hari.
Nomor 20
"Nomor yang sangat dia sukai," bunyi kicauan di akun Twitter Arema FC soal kostum Pino untuk Liga 1 musim 2017.
Pino resmi kontrak dgn Arema FC dan akan mnggunakan nomor punggung 20. Nomor yg sangat ia sukai. pic.twitter.com/iFbfmmaSnS
— Arema FC (@AremafcOfficial) April 17, 2017
Benar, nomor tersebut cukup identik dengan karier Pino. Dia tercatat mengenakan seragam serupa bersama AS Monaco, Galatasaray, dan Al-Nasr Riyadh.
Selain 20, dia tergolong menyukai nomor 10. Dia pernah menggunakannya ketika membela Universitario de Deportes dan tim nasional Kolombia.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | transfermarkt, Arema |
Komentar