Chelsea gagal merespons kemenangan 4-0 Tottenham atas Bournemouth, Sabtu (15/4) di White Hart Lane. Sehari kemudian di Old Trafford, The Blues tumbang 0-2 dari Manchester United.
Penulis: Dwi Widjatmiko
Keunggulan Chelsea di puncak klasemen atas Spurs di posisi kedua pun terpangkas menjadi hanya empat poin.
Persaingan menuju gelar juara semakin berat dan Chelsea sudah kehabisan kuota untuk kalah, setidaknya kalau tim asuhan Antonio Conte masih berharap bisa menjadi kampiun sebelum pekan terakhir.
Kemunduran saat melawan United adalah kekalahan kelima Si Biru musim ini. Jumlah itu sudah terlalu banyak untuk sebuah tim Chelsea yang menjadi juara di era Roman Abramovich.
Chelsea 2005/06 juga kalah lima kali, tapi dua kekalahan terakhir hanya terjadi saat The Blues sudah memastikan diri menjadi juara. Chelsea 2004/05 hanya kalah sekali, sedangkan tim 2014/15 cuma tiga kali kalah.
Chelsea 2009/10 menderita enam kekalahan. Imbasnya, tim yang ketika itu dilatih Carlo Ancelotti harus berjuang memastikan diri meraih gelar juara sampai pekan penghabisan.
Baca Juga:
- Berharaplah Bale Absen Lebih Lama, Madrid!
- Duo Tulehu Mengejar Impian di PSPS Riau
- Zidane Incar Titik Lemah Bayern
Itulah prospek yang bisa dihadapi Chelsea musim ini andaikata mereka sampai mengalami kekalahan lagi. Eden Hazard dkk. harus bersiap-siap bertarung sampai pekan terakhir.
Soalnya, Tottenham sedang panas, lebih panas daripada Chelsea. Sejak Februari, Spurs meraup 24 poin dari kemungkinan maksimal 27 dalam sembilan pertandingan. Pada periode dan jumlah laga yang sama, Chelsea hanya meraih 19 poin.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.760 |
Komentar