Manajemen Persik Kediri mengusung satu tekad besar jelang bergulirnya Liga 2 musim 2017 ini. Manajemen ingin mengembalikan tim berjuluk Macan Putih ke era kejayaan mereka pada awal tahun 2000-an.
Pada saat itu, Persik adalah tim yang disegani di Tanah Air.
Persik meraih dua gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2003 dan 2006. Tim yang saat itu masih diperkuat oleh Cristian Gonzales juga menjadi wakil Indonesia di Liga Champions Asia.
“Jelas kami manajemen, pengurus, Persikmania dan seluruh masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya sangat menginginkan Persik kembali berjaya seperti dulu,” ujar Manajer Persik, Anang Kurniawan.
Namun, Anang juga tidak memungkiri bahwa upaya untuk menuju ke sana bukan perkara mudah.
Ada beberapa faktor yang membuat prestasi Persik menurun dan sulit untuk mencapai level sama dengan era kejayaan tersebut.
Baca Juga:
- Peluang Comeback Barcelona Lebih Besar daripada Dortmund
- Permintaan Shane Smeltz Setelah Borneo FC Ditahan PS TNI
- Pandangan Wenger soal Peluang Arsenal ke Liga Champions
Salah satu faktor yang paling krusial, Anang menyebut faktor pendanaan klub.
Ia tak memungkiri bahwa mencari dana untuk operasional bukan perkara mudah. Apalagi, saat ini klub sudah tidak boleh memakai Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD).
“Diberlakukannya larangan klub profesional menggunakan APBD membuat kami sangat kesulitan mencari sponsor. Kediri sebenarnya kota kecil sehingga kami terbatas secara finansial dalam pembiayaan,” urai Anang.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar