Setelah tampil di pertandingan final turnamen ITF Combiphar Indonesia Terbuka F6 Futures, Minggu (16/4/2017), dua petenis dari generasi berbeda memberi pengakuan tentang bantuan yang mereka peroleh dari negara.
"Federasi tenis membantu saya untuk mendapatkan dukungan dana. Selain itu, mereka juga membantu saya untuk mendapatkan tempat latihan yang gratis," ujar Max Purcell kepada JUARA.
Purcell berasal dari Australia. Petenis berusia 19 tahun itu pada 17 April 2017 menempati peringkat 301 dunia.
Baca juga:
- Menko PMK Terima Laporan terkait Pembangunan Infrastruktur Asian Games
- BOPI Dinilai Salah Alamat Oleh Manajer Persib Bandung
- Aremania Meminta Manajemen Arema FC Kaji Ulang Harga Tiket
"Dukungan untuk petenis di Taiwan bedasarkan peringkat dunia yang mereka miliki," kata petenis Taiwan, Ti Chen.
"Sebenarnya, dukungannya tidak banyak. Bukan dari federasi, melainkan dari pemerintah. Saya tinggal memberikan bukti pemberian tiket pesawat kepada mereka. Selebihnya saya mesti menanggung sendiri," ucap petenis yang sudah lebih dari 10 tahun berprofesi sebagai petenis profesional itu.
Ti Chen menjadi juara nomor tunggal ITF Combiphar Indonesia Terbuka F6 Futures.
Dalam pertandingan final yang dimainkan di lapangan tenis Hotel Sultan pada Minggu (16/4/2017), Ti Chen mengalahkan Max Purcell dengan skor 6-3 dan 6-4.
Gelar ITF Futures tersebut menjadi yang ke-22 sepanjang kariernya.
Ti Chen tiga kali menjadi kampiun seri ITF Futures di Indonesia pada 2017. Dia menjadi juara seri pertama, kelima, dan keenam.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara |
Komentar