Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, tidak senang dengan sikap para penggemar The Gunners yang menyoraki Hector Bellerin saat Arsenal kalah 0-3 melawan Crystal Palace, Senin (10/4/2017). Wenger menilai perlakuan terhadap Bellerin tidak adil.
Hector Bellerin direken tampil buruk saat Arsenal takluk atas Crystal Palace dan mendapat hujatan dari penggemar Arsenal saat laga usai.
Menurut Wenger, suporter Arsenal tidak peka dengan kondisi pemain berusia 22 tahun tersebut.
"Bellerin pemain yang cocok untuk Arsenal dan ingin bermain sebaik mungkin. Dia selalu siap ketika harus dimainkan, jadi, ya, saya rasa cemoohan untuknya sangat tidak adil," kata pelatih asal Prancis tersebut.
Kiprah Bellerin bersama Arsenal terganggu cedera engkel yang dia alami pada November lalu.
Situs The Guardian menyebut bahwa sejak cedera tersebut, kondisi kebugaran Bellerin tidak pernah mencapai 75 persen.
Baca Juga:
- Man United Petik Kemenangan Perdana atas Chelsea dalam 1.630 Hari
- Joan Mir: Titisan Lorenzo, Marquez, atau Vinales?
- Henry: Arsenal Tak Menarik di Mata Pemain Bintang
Wenger pun paham dengan kondisi tersebut.
"Dia belum kembali ke performa terbaik sejak cedera dan masih terganggu perasaan sakit di engkelnya. Hal itu membuatnya sulit melakukan pekerjaannya sebagai bek karena harus melindungi dirinya. Namun, dia sudah berusaha sebaik mungkin akhir-akhir ini," tutur Wenger.
Karena alasan cedera tersebut, Wenger pun tidak setuju dengan rencana Bellerin memperkuat tim Spanyol U-21 di putaran final Piala Eropa di Polandia pada musim panas nanti.
Namun, dia tidak memberi indikasi melarang eks pemain Barcelona tersebut pergi.
"Sebenarnya tidak ideal kalau dia pergi setelah menjalani musim yang panjang. Bellerin seharusnya beristirahat, tetapi saya rasa dia akan tetap berangkat," ujarnya.
Pelatih asal Prancis tersebut pun berharap Bellerin melupakan kejadian pascalaga kontra Palace dan siap tampil saat Arsenal berhadapan dengan Middlesbrough, Senin (17/4/2017) atau Selasa pukul 02.00 WIB.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar