19 masih ada di ’awang-awang.’ Regulasi pun masih buram, waktu pendaftaran pemain, dan jadwal kompetisi juga tak jelas. Semen Padang U-19 pun kena imbasnya.
Klub yang sudah menyiapkan tim sejak beberapa bulan terakhir pun ditinggal para pemain mereka. Salah satunya yang mengalami itu adalah Semen Padang U-19.
Sejak sepekan ini, paling tidak lima pemainnya hengkang meninggalkan mes pemain di komplek PT Semen Padang Indarung. Mereka pamit dengan alasan berbeda.
Tetapi pada intinya, mereka tak kunjung dapat kepastian dari manajemen Semen Padang.
”Akibatnya langsung kami rasakan saat ini adalah kaburnya sejumlah pemain."
Pelatih Semen Padang U-19, Weliansyah
Yang paling penting bagi pemain dan manajemen adalah soal batasan usia. Karena saat ini, tim asuhan Weliansyah pasca pembubaran Semen Padang U-21, mereka ’menahan’ pemain kelahiran 1998 dan 1999.
Dari 25 pemain yang ada, 18 pemain di antaranya kelahiran 1988. Sisanya tujuh pemain kelahiran 1999. Tetapi karena belum jelasnya nasib kompetisi U-19 serta regulasinya, manajemen belum berani melangkah lebih jauh.
Kalau semua pemain yang diikat dengan aturan yang ada, khawatir kalau ada perubahan pembatasan usia maka semua sia-sia.
Misalnya kelahiran 1999 atau U-18, sama dengan timnas U-18 asuhan Indra Syafri saat ini, maka 18 pemain lain tak berguna.
Begitu juga sebaliknya. Kalau hanya mengambil pemain kelahiran 1999, hanya ada tujuh pemain yang memenuhi syarat itu, manajemen harus mencari pemain baru.
Baca juga:
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar