Tim voli putra Surabaya Bhayangkara Samator gagal memijak babak final setelah kalah dari Jakarta BNI Taplus pada final four Proliga Seri II, 14-16 April.
Samator ditekuk BNI dengan 1-3 (22-25, 27-25, 24-26, 22-25) di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (15/4/2017). Sehari sebelumnya, Samator ditumbangkan Jakarta Pertamina Energi dengan skor 1-3.
Pencapaian Samator tahun ini menurun jika dibandingkan pada Proliga 2016. Kala itu, mereka berhasil meraih titel juara setelah menumbangkan Jakarta Pertamina Energi dengan 3-0.
"Kami berharap bisa menang pada pertandingan ini agar besok (Minggu) masih ada kesempatan lolos ke final. Permainan pemain kurang greget. Mereka banyak melakukan kesalahan spike dan receive," kata pelatih Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono seusai pertandingan.
"Tahun ini permainan Samator kurang bagus. Tahun depan, kami harus lebih baik lagi. Kami akan banyak melakukan evaluasi, terutama dari pihak manajemen," ujar Ibarsyah.
Ibarsyah mengakui bahwa penampilan BNI bagus. "Kontribusi pemain asing mereka cukup besar, sedangkan pemain asing kami tidak terlalu signifikan pengaruhnya," tutur Ibarsyah.
Selain itu, performa tosser Samator, Nizar Zulfikar juga tidak maksimal di Bandung. Nizar baru saja mengikuti pendidikan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) di Jakarta.
"Nizar belum berlatih lagi dengan tim dan langsung bermain di sini. Dia terpaksa diturunkan karena tosser kedua tidak maksimal. Tidak ada tosser yang mumpuni membuat tim kurang solid," aku Ibarsyah.
Pada Seri I final four Proliga di Solo pekan lalu, Samator menelan dua kekalahan masing-masing dengan 0-3 dari Pertamina, dan Bank Sumsel.
Samator masih menyisakan satu laga dengan menghadapi Bank Sumsel pada Minggu (16/4/2017) mulai pukul 14.00 WIB.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar