Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Target Sang Pemilik Anyar AC Milan

By Beri Bagja - Jumat, 14 April 2017 | 18:54 WIB
Pemilik baru AC Milan lewat perusahaan Rossoneri Sport Investment Lux, Li Yonghong (tengah), berpose bersama kandidat CEO klub, Marco Fassone (kanan), dan perwakilan perusahaan, David Han Li, dalam jumpa pers di Casa Milan, Milan, 14 April 2017.
MIGUEL MEDINA / AFP
Pemilik baru AC Milan lewat perusahaan Rossoneri Sport Investment Lux, Li Yonghong (tengah), berpose bersama kandidat CEO klub, Marco Fassone (kanan), dan perwakilan perusahaan, David Han Li, dalam jumpa pers di Casa Milan, Milan, 14 April 2017.

Era kepemimpinan AC Milan bersama Presiden Silvio Berlusconi resmi berakhir pada Kamis (13/4/2017). Pemilik baru I Rossoneri sudah mengeluarkan pernyataannya pada jumpa pers sehari setelahnya atau Jumat (14/4/2017).

AC Milan menjual 99,93 persen saham mereka kepada Rossoneri Sport Investment Lux, sebuah konsorsium keuangan yang dipimpin konglomerat China, Li Yonghong.

Akuisisi hampir seluruh lembar saham tersebut secara efektif menjadikan Li pemilik baru Milan lewat perusahaannya. Rezim Berlusconi selama tiga dekade lebih (1986-2017) pun berakhir.

"Klub yang megah ini memulai lembaran baru. Milan adalah klub top dunia dengan sejarah yang gemilang selama 118 tahun. Terima kasih kepada Berlusconi dan Fininvest atas kepercayaan yang diberikan pada kami," ucap Li Yonghong dalam jumpa pers perdananya di markas tim, Casa Milan. 

Li bersama lembaganya menuntaskan proses akuisisi yang sempat berlarut-larut untuk menguasai saham Milan milik Fininvest, perusahaan yang dioperasikan keluarga Berlusconi.

Kini, sang pemilik anyar sudah mencanangkan target untuk klub barunya.

"Dalam 30 tahun terakhir Milan telah meraih kesuksesan besar di antaranya dengan 8 gelar Liga Italia, 5 Piala/Liga Champions, dan 6 Piala Super Italia. Semua pendukung berharap klub kembali ke jajaran elite di Eropa," katanya.

Baca Juga:

Di bawah kepemimpinannya pada era baru, Li berharap dapat melebarkan jaringan pasar I Rossoneri ke seluruh penjuru dunia dan menjadikan tim kompetitif lagi di pentas global.

"Terdapat tanggung jawab yang besar di belakang kami, begitu pun ekspektasi Milan sebagai sebuah klub. Tugas kami adalah meyakinkan semua fans di dunia untuk terus lebih mencintai Milan," ujar pria asal Maoming, Guangdong, ini.

Untuk mengambil alih kepemilikan Milan dari Fininvest, Li Yonghong cs dilaporkan harus mengeluarkan biaya 740 juta euro (Rp 10,4 triliun).

Nilai itu mencakup jumlah penebusan utang klub sebesar 220 juta euro, berdasarkan catatan pada 30 Juni 2016, ketika kedua pihak mencapai kesepakatan awal soal akuisisi saham.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X