raja Mataram di Imogiri, Bantul, Kamis (13/4/2017).
Saat berziarah, 29 pemain beserta pelatih dan asistendari Laskar Mataram ini mengenakan busana Jawa. Mereka berdoa di makam Sultan Agung yang merupakan pendiri Kerajaan Mataram dan raja-raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Ini sudah menjadi tradisi PSIM. Kami berziarah ke makam raja-raja Mataram di Imogiri sebelum kompetisi,” kata pelatih PSIM Erwan Hendarwanto.
”Mudah-mudahan, kami mendapat berkah dalam mengarungi kompetisi yang ketat ini,” tuturnya.
Baca juga:
- Juara Liga Thailand Belum Terkalahkan di Liga Champions Asia 2017
- Efek Pilkada DKI, Laga Perdana Bhayangkara FC Mundur
- Laskar Ronggolawe Merasa Diuntungkan Regulasi Pemain di Liga 2
Ini memang merupakan tradisi turun-temurun dari PSIM Yogyakarta. Sejak tim itu berdiri, mereka selalu berziarah lebih dulu sebelum mengikuti kompetisi. Apalagi, klub membawa nama besar Mataram.
“Semoga ini menambah motivasi dan semangat pemain saat memasuki arena. Mereka akan bertarung seperti prajurit Mataram yang pantang menyerah dan penuh semangat di kompetisi,” ujarnya.
Erwan mengungkapkan bila tim sudah sepenuhnya siap menghadapi kompetisi. Pelatih tinggal menjaga kondisi pemain yang diharapkan sudah berada pada performa terbaik saat kompetisi mulai.
“Secara fisik, mental dan teknik, kami sudah siap. Kini, kami tinggal menjaga kebugaran dan mental pemain. Di laga perdana, kami bermain di kandang dan harus bisa memanfaatkan untuk meraih kemenangan,” kata Erwan.
PSIM kembali menggunakan Stadion Sultan Agung, Bantul, untuk menjamu lawan-lawannya di kompetisi Liga 2. Tim belum bisa memakai Stadion Mandala Krida yang masih direnovasi.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar