BANDUNG, JUARA.net – Penyerang muda berdarah Flores kelahiran Jakarta, Fulgensius Billy Paji Keraf mengikuti program latihan bersama Persib Bandung di lapangan Lodaya, Kota Bandung, Rabu (12/4/2017).
Menurut pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, Fulgensius Billy Paji Keraf sengaja didatangkan untuk dipantau kualitasnya.
Djanur, sapaan akrab Djadjang menuturkan, sengaja memanggil pemain kelahiran Jakarta 20 tahun silam ini. Sebab, Persib masih membutuhkan tambahan pemain muda untuk mengarungi kompetisi Liga 1.
”Saya dapat info dari teman-teman pelatih. Saya baru lihat dia sekali kemarin dalam latihan, dia posisinya sayap. Umur dia baru 20 tahun, jadi masih ada jarak dua tahun dengan regulasi,” kata Djadjang, Kamis (13/4/2017).
”Dia dalam keadaan free. Dia kecil main di ASIOP, kemudian sempat tiga bulan ikut timnas U-19, dan pernah juga main di Gothia Cup."
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman
Saat ini, Persib sudah memiliki dua pemain yang berposisi sebagai sayap yakni Febri Hariyadi dan Agung Mulyadi. Keduanya juga pemain dengan status U-23
Pelatih asal Majalengka ini mengaku cukup puas melihat penampilan perdana Billy dalam sesi latihan. Meski begitu, Djanur enggan terburu-buru mengambil keputusan.
Karena, ia ingin melihat kembali performa Billy dalam sesi latihan selanjutnya dan di reserve game seusai pertandingan perdana Liga 1 menghadapi Arema.
”Menurut saya, dia lumayan, punya kecepatan, serta kepercayaan diri. Itu yang tidak mudah dicari dari pemain muda. Visinya bagus untuk sementara ini,” ucapnya.
Baca juga:
- Juara Liga Thailand Belum Terkalahkan di Liga Champions Asia 2017
- Efek Pilkada DKI, Laga Perdana Bhayangkara FC Mundur
- Laskar Ronggolawe Merasa Diuntungkan Regulasi Pemain di Liga 2
”Kami lihat di sesi latihan atau setelah Sabtu main lawan Arema. Nanti, Senin (17/4/2017) ada game reserve dan dia bisa dimainkan di situ lalu bisa segera diketahui kualitasnya,” kata Djanur.
Sebelum mengikuti seleksi di Persib, Billy sempat bergabung dengan timnas U-19 Indonesia. Namun, dia dan timnas U-19 jadi ”korban” pembekuan PSSI oleh sanksi FIFA pada 2015.
”Dia dalam keadaan free. Dia kecil main di ASIOP, kemudian sempat tiga bulan ikut timnas U-19, dan pernah juga main di Gothia Cup. Itu pengalaman yang saya tanya ke dia,” tuturnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar