Skuat Tottenham Hotspur mendapat pelajaran berharga dari penampilan di Premier League musim lalu dan kembali mendapatkannya pada 22 Oktober 2016. Menurut kubu Spurs, sekarang tak boleh terulang lagi.
Penulis: Riemantono Harsojo
Pada Premier League 2015/16, salah satu faktor yang membuat Tottenham gagal menjadi juara adalah terlalu sering mencatat hasil imbang.
Spurs 13 kali seri, terbanyak di antara enam penghuni posisi teratas di klasemen.
Pada 22 Oktober 2016, tim asuhan Mauricio Pochettino kembali harus membayar mahal kegagalan meraih kemenangan.
Hanya bermain imbang 0-0 dengan tuan rumah Bournemouth, Spurs pun gagal naik ke puncak klasemen walau hanya untuk beberapa jam.
Setelah pertandingan, seperti dikutip dari BBC, Pochettino berkata: "Jika kami ingin menjadi pesaing dalam perburuan gelar, kami harus memenangi partai-partai seperti ini."
Baca Juga:
- Ajax Amsterdam Vs Schalke, Ambisi Via Tuan Arena
- Nilai Pasar 'Marquee Player' Borneo FC Berkisar di Angka Rp 7 Miliar
- Kualitas Peter Odemwingie Langsung Terlihat di Latihan Perdana MU
Setelah hasil imbang tersebut, Tottenham empat kali bermain imbang lagi dan tiga kali kalah. Total sampai pekan ke-31, The Lilywhites bermain seri delapan kali dan kalah tiga kali.
Jumlah hasil imbang itu jauh lebih banyak dari pemimpin klasemen Chelsea yang mencatat tiga hasil seri dengan jumlah kekalahan empat. Hasilnya, Tottenham tertinggal tujuh poin dari Chelsea.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.759 |
Komentar