Satu kejadian mungkin bisa dianggap sebagai sebuah kebetulan. Tapi, kalau terjadi dua kali beruntun, rasanya bukan kebetulan lagi. Hal inilah yang sedang menimpa Inter.
Inter Milan sempat dipenuhi optimisme setelah mengganti pelatih Frank de Boer dengan Stefano Pioli.
Peringkat mereka di klasemen naik dari papan tengah ke posisi keempat sehingga Inter sempat berharap bisa ikut bersaing memperebutkan tiket ke Liga Champions.
Tetapi, dua kekalahan berturut-turut dari Sampdoria (3/4/2017) dan Crotone (9/4/2017) membuat Inter jatuh lagi ke peringkat ketujuh.
Inter kini sudah tertinggal 12 poin dari Napoli, yang menempati tangga ketiga alias posisi terakhir, yang akan memperoleh tiket ke Liga Champions.
Baca juga:
- Steven Gerrard Tangani Liverpool U-18
- Alam dan Budaya Dominasi Rute Mandiri Jogja Marathon 2017
- Lengan Patah karena Paparan Bom, Marc Bartra Dioperasi
Ada benang merah yang menghubungkan dua kekalahan dari Sampdoria dan Crotone, yang berakibat fatal pada peluang Inter lolos ke Liga Champions.
Roberto Gagliardini tidak hadir dalam dua pertandingan itu. Gagliardini bermain selama 45 menit dalam laga menghadapi Sampdoria.
Saat itu, Inter masih unggul 1-0. Tetapi, Gagliardini mengalami cedera dan ditarik keluar pada pergantian babak.
Di babak kedua, Inter kebobolan dua gol dan akhirnya kalah 1-2!
Gagliardini belum pulih dari cedera itu saat Inter bertemu Crotone. Tanpa kehadirannya, Inter sudah kebobolan dua gol pada paruh pertama babak pertama. Mereka akhirnya kalah lagi 1-2.
Dua kekalahan itu semakin menjelaskan betapa besarnya pengaruh Gagliardini terhadap permainan Inter.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Fcinter1908 |
Komentar